Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal (Polifurneka) yang didukung dengan peralatan modern dinilai mampu untuk menjadi peningkatan kualitas produksi Furnitur yang ada di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.
“Jika ingin bersaing dengan produk luar negeri, kita harus masuk ke teknologi yang tinggi dan setelah saya lihat Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) yang ada di Kendal ini mampu untuk memenuhi persyaratan itu semua, agar menjadi bagian dalam peningkatan kualitas dan Sumber Daya Manusia (SDM),” Terang Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UKM) setelah meninjau Politeknik Furniture Kendal, Jumat (25/01/2020) Pagi tadi.
Adapun terdapat gagasan jika Menteri Koperasi dan UKM akan membentuk satu rumah Produksi di Jawa Tengah, hal tersebut karena Jawa Tengah dinilai berpotensi tinggi bagi pelaku UKM, bahkan Jateng masuk dalam kategori daerah Central pengembangan UKM dengan beberapa daerah yang dinilai memiliki potensi seperti Solo, Sukoharjo, Jepara, Jogja dan salah satunya di Kendal.
Menilai hal itu pihaknya meminta agar Politeknik Furniture Kendal dapat berperan lebih terutama membantu dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimulai dengan mendekatkan diri ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sementara itu, Direktur Politeknik Furnitur dan Pengelohan Kayu – Kementerian Perindustrian Tri Ernawati mengaku siap untuk mensukseskan program Menteri terkait Rumah Produksi.
“Kita akan mendukung hal itu, nanti kita akan bekerja sama dengan Industri Kecil Menengah (IKM) untuk membantu peningkatan kualitas bahan baku,” Ungkap Tri Ernawati.
Disisi lain dengan masuknya Kendal sebagai salah satu daerah yang dinilai masuk dalam kategori daerah potensi oleh Menteri, Bupati Kendal Mirna Annisa menyambut baik terlebih hal tersebut dapat mendukung hasil dari UMKM yang ada di Kendal terutama bidang Furnitur.
“Tentu ini bisa dibilang prestasi karena seceara tidak langsung hasil furnitur Kendal diakui, tinggal peningkatan kualitas saja yang ditingkatkan dan itu sudah ada rencana untuk menyempurnakannya,” Jelas Mirna Annisa.
Terkait Ekspor saat ini Indonesia masih jauh dari 10% Ekspor Dunia, Menteri Koperasi mengumumkan jika Ekspor Indonesia baru diangka 2% atau 1,7 juta dolar di pasar dunia, masih jauh dari China yang sudah berada di angka 30 juta dolar.
Diharapkan nantinya beberapa materi tentang industri Furnitur dapat masuk di tingkat SMK agar mampu memenuhi SDM di bidang industri tersebut dan jika telah terbentuk Rumah Produksi, sedikit banyak dapat meningkatkan perkembangan UKM maupun UMKM.