banner

Satuan Kerja BPSDMI Kemenperin

11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, 9 SMK

banner

Kemenperin Latih 250 Ribu SDM, Dukung Hilirisasi Industri

BPSDMI telah melatih 253.145 orang dalam program Diklat 3 in 1.

KUNJUNGI PORTAL PROGRAM KAMI

JARVIS

Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) merupakan program penerimaan siswa dan mahasiswa baru unit pendidikan Kemenperin.

SIDIA

Daftar diklat SDM Industri dan dapatkan informasi mengenai infrastruktur kompetensi.

PIDI 4.0

Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) bertujuan mengakselerasi penerapan industri 4.0 di Indonesia.

SIPPA

Seputar informasi mengenai Pelatihan, Pendidikan, dan Pembinaan SDM Aparatur di lingkungan Kemenperin.

PROGRAM

 

INFORMASI TERBARU

 
article

Kemenperin Latih Perwakilan Negara-negara OACPS di Bidang Industri Kreatif

calendar

08 November 24

Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri kreatif sebagai salah satu pilar terkuat dalam struktur ekonomi Indonesia. Guna memacu daya saing industri kreatif, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam rangka menciptakan inovasi produk.

“Pelaku industri kreatif dalam negeri harus dapat menghasilkan berbagai produk yang inovatif dan kompetitif. Apalagi, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dan didukung dengan kemampuan SDM terampil sehingga diyakini dapat berdaya saing hingga kancah global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (6/11).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan mengemukakan bahwa pengembangan industri kreatif tidak hanya bertujuan untuk kesinambungan ekonomi itu sendiri, namun juga berperan mempromosikan pertumbuhan yang inklusif, termasuk membuka lapangan pekerjaan untuk generasi muda yang merupakan populasi terbesar di Indonesia saat ini.

“Indonesia adalah salah satu contoh negara yang telah merasakan keuntungan dari tumbuhnya industri kreatif,” ujarnya. Pada tahun 2023, nilai tambah industri kreatif mencapai Rp1.414,8 triliun, atau tumbuh sebesar 10,5 persen dibandingkan tahun 2022 senilai Rp1.280,42 triliun. Sektor ini juga turut berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak 24,3 juta orang. “Potensi ini yang perlu terus dikembangkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuhnya.

Beberapa waktu lalu, Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar selaku satuan kerja di bawah BPSDMI Kemenperin, berkolaborasi dengan Organization of African Caribbean and Pacific States (OACPS), The Indonesian Aid, serta Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan pelatihan untuk industri kreatif yang berlangsung pada tanggal 4-8 November 2024 di Bali. Kegiatan ini berfokus pada pengembangan SDM industri bidang animasi dan video, fesyen, serta aplikasi.

“Diklat ini diikuti oleh 48 peserta yang berasal dari wilayah Afrika, Karibia, dan Pasifik dengan latar pembuat kebijakan, administrator, atau regulator di sektor ekonomi kreatif,” sebut Masrokhan.

Kepala BDI Denpasar Arga Mahendra menjelaskan, pelatihan tersebut juga dilaksanakan dalam rangka menciptakan wadah untuk berbagi pengetahuan, pembelajaran, praktik dan pengalaman terbaik serta meningkatkan kolaborasi di bidang ekonomi kreatif. Para peserta pelatihan ini merupakan dari negara anggota OACPS.

“Harapannya agar setiap peserta dapat membawa dampak yang signifikan terhadap pengembangan industri kreatif di negaranya masing-masing,” ujar Arga.

Sekretaris Jenderal OACPS Georges Rebelo Pinto Chikoti mengatakan bahwa industri kreatif termasuk sektor audio-visual, mempunyai potensial untuk berkembang di Afrika, Karibia, dan Pasifik sehingga bisa memacu perekonomian di masing-masing negara. “Kolaborasi OACPS dengan pemerintah Indonesia ini merefleksikan komitmen OACPS untuk memperkuat hubungan kerja sama Selatan-Selatan serta pertukaran ilmu pengetahuan,” tutur Georges.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa, Andri Hadi memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan pelatihan ini. Harapannya, kegiatan ini dapat terlaksana secara rutin dan berkelanjutan. “Sebelum kerja sama di bidang industri kreatif, Pemerintah Indonesia juga telah bekerjasama dengan OACPS pada 2021-2023 dengan kerja sama di bidang teknologi informasi dan komunikasi (ITK),” jelas Andri.

Baca Selanjutnya

article

Mayoritas Lulusan Sekolah dan Kampus Kemenperin Langsung Kerja di Industri

calendar

08 November 24

Kementerian Perindustrian konsisten untuk terus mencetak tenaga kerja industri kompeten di seluruh wilayah Indonesia. Peran strategis ini dilaksanakan melalui unit pendidikan vokasi Kemenperin, yang meliputi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Politeknik, dan Akademi Komunitas (Akom).

“Untuk mencetak jumlah tenaga kerja yang kompeten dan siap kerja sesuai dengan kebutuhan industri, Kemenperin telah menyelenggarakan pendidikan vokasi industri di politeknik dan SMK binaannya. Ini termasuk program prioritas Kemenperin,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/11).

Di wilayah Sumatera, Kemenperin memiliki sejumlah unit pendidikan vokasi, yaitu SMK-SMTI Bandar Lampung, SMK-SMTI Padang, SMK-SMTI Banda Aceh, SMK-SMAK Padang, Politeknik ATI Padang, dan PTKI Medan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2024, jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang termasuk angkatan kerja di pulau Sumatera sebanyak 29,9 juta orang. 

“Kemenperin terus berupaya untuk mendidik tenaga kerja kompeten di wilayah Sumatera yang memiliki jumlah angkatan kerja tinggi tersebut,” ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan. Menurutnya, hampir seluruh lulusan dari unit pendidikan vokasi milik Kemenperin langsung terserap di dunia industri, dan sisanya melanjutkan akademik yang lebih tinggi. 

“Untuk 287 lulusan SMK-SMTI Bandar Lampung tahun ini, sebanyak 92,33 persen lulusan sudah terserap kerja di industri,” ungkap Masrokhan. Berdiri sejak tahun 1986, SMK-SMTI Bandar Lampung telah menghasilkan lebih dari 5.000 alumni. 

SMK-SMTI Bandar Lampung memiliki dua program studi, yaitu kimia industri dan analisis pengujian laboratorium. Seperti SMK binaan Kemenperin lainnya, SMK-SMTI Bandar Lampung menyelenggarakan pendidikan sistem ganda di kelas dan di industri, seluruh siswa mengikuti praktik kerja industri (prakerin) selama enam bulan di industri.

Sementara itu, SMK-SMTI Padang dan SMK-SMAK Padang juga turut menghasilkan SDM industri kompeten setiap tahunnya. Pada tahun ini, sebanyak 89,14% lulusan SMK-SMTI Padang dan 76,5% lulusan SMK-SMAK Padang sudah terserap dunia kerja dan perguruan tinggi. SMK-SMTI Padang telah mencetak lebih dari 5.000 orang sejak tahun 1966, sementara SMK-SMAK Padang telah menelurkan 6.668 alumni sejak 60 tahun berdiri.

Untuk Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan, lulusan yang terserap industri adalah sebanyak 87% pada tahun ini. PTKI Medan telah berkontribusi dengan melantik lebih dari 8.170 alumni semenjak berdiri. Terdapat tiga Program Studi di PTKI Medan, yaitu D3 Teknik Kimia dengan kompetensi proses pada industri kimia, D3 Teknik Mekanika dengan kompetensi perawatan mesin-mesin industri, dan D3 Agribisnis Kelapa Sawit dengan kompetensi pengolahan dan manajemen bisnis kelapa sawit. 

Lulusan unit pendidikan Kemenperin yang belum mendapatkan pekerjaan memasuki masa tunggu selama enam bulan sejak diwisuda untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga seluruh lulusan sudah terserap dalam waktu setengah tahun. Para lulusan juga mendapatkan sertifikat kompetensi yang dapat menunjang karir.

“Prinsip utama penyelenggaraan pendidikan vokasi di Kemenperin adalah melalui penyusunan kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan yang link and match dengan industri. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi serta lembaga pendidikan lainnya,” papar Masrokhan.

Dalam menghadapi gempuran kemajuan teknologi, Kemenperin juga menyiapkan calon SDM industri yang dibinanya melalui akselerasi transformasi industri 4.0 di unit-unit pendidikan binaannya. Melalui kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri saat ini, Kemenperin mendorong para peserta didik untuk menguasai keterampilan industri 4.0, sehingga memiliki keunggulan dan adaptasi tinggi di dunia kerja.

Baca Selanjutnya

article

Kemenperin Selenggarakan Pelatihan Berbagai Sektor untuk Pasok SDM Industri Kompeten

calendar

31 October 24

Kementerian Perindustrian menggalakkan program Diklat 3 in 1 untuk meningkatkan serapan tenaga kerja melalui skills yang relevan dan dibutuhkan oleh industri saat ini. Tercatat pada Januari-September 2024, Kemenperin lewat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) telah melatih dan memfasilitasi penempatan kerja bagi 21.534 orang.

"Pelatihan dilakukan dengan menggunakan kurikulum dan modul yang mengacu pada kebutuhan industri agar terbentuk link and match antara lembaga pelatihan dengan perusahaan industri untuk menghasilkan lulusan pelatihan yang kompeten dan siap kerja," ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.

Diklat 3 in 1 merupakan program pelatihan yang memberikan tiga layanan sekaligus dalam satu paket, yaitu pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi kompetensi, serta penempatan kerja langsung pada industri.

Sebagai kelanjutan implementasi program tersebut, diselenggarakan pelatihan pada Oktober-November 2024 di Yogyakarta untuk sektor Digital Marketing, Tekstil dan Produk Tekstil, serta Furnitur.

"Pelatihan vokasi industri, yang kita selenggarakan pada hari ini untuk Wilayah DI Yogyakarta, merupakan salah satu upaya untuk membekali para pemuda dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi agen pembangunan bangsa, khususnya di sektor Digital Marketing, Tekstil dan Produk Tekstil, serta Furnitur," ujar Kepala Pusdiklat SDM Industri, Saiful Bahri, yang mewakili Kepala BPSDMI, Masrokhan dalam pembukaan diklat di Yogyakarta (29/10).

Pelatihan di ketiga sektor industri tersebut diselenggarakan secara serentak oleh Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta, BDI Surabaya, dan BDI Jakarta serta Pusdiklat SDM Industri Kemenperin dengan total 236 peserta.

Agar peserta diklat langsung terserap langsung ke industri, satuan kerja Kemenperin menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan industri, di antaranya PKS antara BDI Yogyakarta dengan PT. Komitrando, PKS antara BDI Surabaya dengan PT. Muara Krakatau, dan PKS antara BDI Denpasar dengan PT. Bio Industri Omnipresen dan PT. Kayu Loka Malaya.

Indonesia memiliki lebih dari 175 juta pengguna internet aktif, menjadikannya salah satu pasar terbesar di dunia untuk digital marketing. Begitu pula industri furnitur Indonesia memiliki potensi besar dan turut menjadi pemain penting di pasar global. Sementara itu, industri tekstil yang sedang menghadapi dinamika global harus mampu beradaptasi dan berinovasi demi bertahan dan berkembang di era baru,” jelas Saiful.

Untuk wilayah Jawa Tengah, pelatihan yang dibuka pada Rabu (30/10) mengangkat sektor industri makanan dan minuman, digital marketing, tekstil dan produk tekstil, serta furnitur dengan total peserta 330 orang yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Diklat diselenggarakan secara serentak oleh BDI Padang, BDI Medan, BDI Surabaya, BDI Denpasar, BDI Makassar, dan BDI Yogyakarta.

“Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar serta bermanfaat bagi para peserta dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai kompetensi dan sertifikasi,” kata Saiful dalam sambutannya di Pembukaan Diklat 3 in 1 Wilayah Jawa Tengah pada Rabu (30/10).

Sebelumnya, Diklat 3 in 1 sektor pengelasan juga telah dimulai pada Selasa (15/10) di Batam dengan 75 orang peserta. Kemenperin sendiri berencana akan membangun Balai Diklat Industri (BDI) Batam dengan bidang pelatihan industri logam, permesinan, aeronautika, teknologi informasi dan komputer, perkapalan, serta elektronika.

Saat ini, terdapat tujuh BDI Kemenperin yakni BDI Medan, BDI Padang, BDI Jakarta, BDI Yogyakarta, BDI Surabaya, BDI Denpasar, dan BDI Makassar. Meskipun berkantor di tujuh kota tersebut, BDI Kemenperin menyelenggarakan pelatihan di berbagai daerah di Indonesia dari Barat ke Timur Indonesia.

Baca Selanjutnya

edge
statistic

BPSDMI Dalam Angka

Berikut adalah jumlah SDM yang telah kami didik latih, dan fasilitasi di seluruh wilayah indonesia. Data ini merupakan akumulasi capaian kami pada tahun 2023.

 

0

Peserta Diklat 3 in 1

0

Total siswa dan mahasiswa aktif Politeknik, Akom, SMK Kemenperin

0

Peserta Didik Baru Melalui JARVIS

0

Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi

0

Peserta Diklat ASN

0

Peserta Pelatihan PIDI 4.0

edge_line

SATUAN KERJA KAMI

 
edge_line

APA KATA MEREKA?

 
profile

I Wayan Lanang Pastika

Peserta Diklat 3in1 BDI Denpasar

Sangat bermanfaat untuk melatih keterampilan dengan maksimal, Ternyata di kelas kerajinan kreatif ini telah membuka wawasan saya untuk memaksimalkan sebuah mahakarya dan jaringan produsen untuk mitra produksi.

profile

Arga Dirgantara

ASN Kementrian Perindustrian

Setelah lulus saya langsung mendapatkan pekerjaan yang saya impikan, sesuai dengan kompetensi yang diajarkan di kampus.

profile

Rima Amalia

Alumni SMAK Bogor 2012

Sertifikat keahlian internasional yang saya dapatkan dari SMAKBO menjadi bekal saya saat kuliah di Kimia UI dan saat menjadi Asisten Manajer R&D di perusahaan multinasional.

circle

KONTAK KAMI

 
portal portal portal

ATAU

IKUTI KAMI

 
contact contact contact contact
bpsdmi
 
loc
speak up
speak up