line-white

PENGEMBANGAN SMK LINK & MATCH DENGAN INDUSTRI

kv

Program SMK Vokasi Industri

Link & Match 2.612 SMK dengan 855 Industri

  • 9 SMK Kemenperin telah memiliki spesialisasi tertentu di bidang industri dan telah link and match dengan industri.
  • Dilengkapi Workshop dan Laboratorium dengan mesin dan peralatan standar industri.
  • Magang di Industri selama 6 bulan - 1 tahun, termasuk magang industri di Luar Negeri.
  • Memiliki LSP P1, lulusan mendapat sertifikat kompetensi dari BNSP dan sebagian mendapat sertifikasi internasional.
  • 70%-80% lulusan terserap saat wisuda dan 100% setelah 3-6 bulan.
summary
  • Permenperin nomor 3 Tahun 2017 tentang Pembinan dan Pengembangan SMK yang link and match dengan industri.
  • Kepmenperin Nomor 1844 Tahun 2018 tentang Penanggung Jawab Pembinaan dan Pengembangan SMK berbasis Kompetensi yang link and Match dengan Industri.
  • Kelompok Kerja Tindak Lanjut Program Link and Match SMK dan Industri (Permen 2 Menteri, Kemenperin dengan Kemendikbud.))

Pengembangan Link & Match

Antara 2.600 SMK dengan 855 Industri

  • Peluncuran Program link and match Industri (1 Politeknik akan dibina/dikerjasamakan dengan 5 perusahaan industri)
  • Penyelarasan Kurikulum sesuai kebutuhan industri (Mengacu SKKNI & Perkembangan Industri 4.0)
  • Mengembangkan politeknik berbasis spesialisasi mengacu kebutuhan industri.
  • Metode pembelajaran dual system 3-2-1(3 semester teori dan praktek, 2 semester magang di industri, 1 semester tugas akhir).
  • Penyediaan peralatan praktik sesuai kondisi industri.
  • Fasilitasi Infrastruktur kompetensi (SKKNI, LSP, Asesor, Sertifikasi Kompetensi).
summary pembangunan politeknik

Capaian

  • Jumlah Politeknik: 287 (122 Negeri & 165 Swasta).
  • Jumlah Politeknik dengan Prodi STEM bidang industri : 147 Politeknik.
  • Jumlah Mahasiswa Politeknik 978 ribu (Jumlah total mahasiswa di indonesia 6,7 juta).
  • Mahasiswa Poltek Prodi STEM Industri 333.9870 siswa.
  • Persentase lulusan Politeknik yang menganggur meningkat sebesar 8,5% (sakernas, feb 2019).
guru smk

GURU SMK

guru smk

SILVER EXPERT

guru smk

GEDUNG

PERMASALAHAN SMK

  • 14.2 ribu SMK; 5.02 juta siswa; 146 jenis kompetensi
  • 329 ribu guru, hanya 22 % guru produktif
  • Peralatan praktikum di SMK tertinggal dengan industri, 30% tertinggal 2 generasi
  • Kurikulum bersifat broadbased, pembelajaran dominan teori
  • Persentase lulusan SMK yang menganggur lebih tinggi dibanding SMU

Program Pembinaan dan Pengembangan SMK Link and Match

  • Reskonstruksi Program studi pada SMK(maksimal 5 kompetensi keahlian per SMK, disesuaikan kebutuhan industri)
  • Implementasi penyelarasan kurikulum dan modul sesuai kebutuhan industri untuk 36 kompetensi keahlian (sudah dilengkapi SKKNI bidang industri)
  • Peningkatan kompetensi guru produktif melalui pelatihan dan magang industri sebanyak 20.800 (10 orang guru untuk 2.080 SMK iNDUSTRI)
  • Fasilitasi penyediaan Silver Expert (20 Provinsi masing-masing 36 silver expert)
  • Fasilitasi Infrastruktur Kompetensi (SKKNI, LSP, Asessor) untuk 2600 SMK520 SMK per tahun @ Rp. 10.000.000

Program ini akan dijelaskan secara detail melalui WEBSITE SIVA

BACA ARTIKEL TERBARU SEPUTAR PROGRAM INI

open
bpsdmi
 
loc
speak up
speak up