Era Industry 4.0 telah tiba, ditandai dengan peningkatan konektivitas, interaksi, serta konvergensi masyarakat, mesin, dan sumber daya lainnya sebagai hasil dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini telah mempengaruhi seluruh rantai nilai industri, menciptakan model bisnis baru secara digital untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan kualitas produk yang lebih baik. Internet of Things, Artificial Intelligence, Human-Machine Interface, robotic dan sensor technology, serta 3D printing adalah faktor pendorong utama dalam revolusi industri baru tersebut.
Kajian yang dilakukan oleh Mc.Kinsey pada tahun 2019 menunjukkan bahwa Implementasi Industri 4.0 memberikan peluang yang siginifikan berupa peningkatan PDB sampai dengan 120 Miliar Dolar USD pada Tahun 2025, peningkatan produktivitas mencapai 40%-70% pada tahun 2025 serta penciptaan lebih kurang 20 Juta pekerjaan baru pada Tahun 2030.
Namun demikian implementasi industri 4.0 di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan yaitu masih rendahnya tingkat adopsi industri 4.0, hanya 21% dari total industri, dan sebanyak 79% di antaranya masih terjebak dalam tahapan uji coba (pilot) tanpa melakukan scale up. Selain itu, untuk mendorong terwujudnya implementasi industry 4.0 terdapat pula tantangan reskilling dan upskilling tenaga kerja mencapai 6 hingga 29 juta pekerjaan pada tahun 2030.
Untuk Indonesia, Industry 4.0 merupakan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur dan akselerator untuk mencapai visi Indonesia menjadi 10 ekonomi teratas di dunia. Sebagai bagian dari program Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian membangun Pusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri 4.0 (PIDI 4.0) atau Digital Innovation and Capability Center untuk mempercepat adopsi Industri 4.0 di Indonesia.
PIDI 4.0 akan memiliki dan menjalankan 5 fungsi yaitu sebagai :
1) Showcase Center, sebagai tempat untuk melihat dan merasakan secara langsung penerapan dan proses transformasi industry 4.0. Desain konseptual untuk showcase, pada tahap awal diarahkan untuk Food and Beverage Industry dengan menampilkan showcase Ready-To-Drink (RTD) Tea dan teknologi kemasan, serta untuk Automotive Industry untuk komponen otomotif dan permesinan.
2) Capability Center sebagai tempat untuk membangun keahlian industri 4.0 dari level eksekutif puncak sampai dengan operator di lapangan, dengan target upskilling terhadap lebih kurang 400.000 tenaga kerja industri atau 4000 perusahaan.
3) Ecosystem for Industry 4.0, untuk membangun jejaring stakeholder industry 4.0 yang saling mendukung (Transfer Skill and Knowledge), dengan target lebih kurang 100-200 mitra atau stakeholders yang tergabung dalam 5 tahun.
4) Delivery Center, bertujuan mendampingi perusahaan dalam adopsi/transformasi industry 4.0 dari assessment hingga implementasi dan pengembangan (scale up), melalui layanan field and forum serta portal Do It Yourself (DIY) untuk untuk self help bagi perusahaan.
5) Innovation Center, bertujuan untuk memfasilitasi jaringan riset terapan antara perusahaan dan lembaga riset, sekaligus menyediakan test bed untuk pengujian penerapan teknologi baru.
Gedung PIDI 4.0 secara fisik akan berlokasi di Permata Hijau, pelaksanaan fungsi PIDI 4.0 secara bertahap telah dibangun dengan mengembangkan jaringan satelit PIDI 4.0 pada Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian serta beberapa industri yang menjadi lighthouse Industri 4.0.
Dengan adanya satelit PIDI 4.0 di berbagai daerah dan bidang keahlian, diharapkan target akselerasi transformasi industri 4.0 yang ditetapkan pada 5 pilar PIDI dapat tercapai dalam waktu yang lebih cepat.
Dalam persiapan operasionalisasi PIDI 4.0 ini, kami telah menerima Letter of Intent dari beberapa perusahaan, technology provider dan institusi Pendidikan untuk menjadi bagian dari ekosistem PIDI 4.0. Pada seminar pre-conference Hannover Messe 2021 kali ini kami sekaligus menyampaikan kegiatan penandatanganan MoU BPSDMI dengan Schneider Electric Indonesia; Arcstone Pte, Ltd, dan Zyfra, serta mengundang para stakeholder industry 4.0 lainnya untuk bersama-sama mengakselerasi transformasi digital Indonesia melalui PIDI 4.0.
Mudah-mudahan melalui seminar ini dapat semakin meningkatkan kesiapan perusahaan-perusahaan nasional untuk bertransformasi secara digital melalui PIDI 4.0.