Kementerian Perindustrian bersama PT. Petrokimia menggelar kuliah vokasi Diploma I kepada ratusan mahasiswa, Selasa (21/1/2020).
Kegiatan ini untuk menyambungkan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) bagi industri yang terampil dan kompeten.
Dalam program vokasi D1 pada 2020 ini, PG merekrut lulusan SMA - SMK sebanyak 58 orang.
Para mahasiswa tersebut terbagi dua jurusan, yaitu 34 jurusan teknik kimia industri dan 24 mahasiswa jurusan pemasaran serta logistik.
Sampai saat ini, Petrokimia Gresik telah berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa sebanyak 273 orang. Mereka juga langsung direkrut menjadi pegawai di Petrokimia Gresik.
Untuk peningkatan SDM berbasis industri ini, PG bekerjasama dengan dua perguruan tinggi, yaitu Politeknik ATI Makasar dan Politeknik APP Jakarta. Dengan pengajar yang kompeten, sehingga ilmu yang didapat para mahasiswa lebih applicable. Maka bisa diterapkan di industri.
Selain program vokasi bagi mahasiswa, PG juga mengajak guru-guru SMK untuk mengikuti magang di PG, sehingga kurikulum yang diajarkan kepada siswa akan yambung dengan kebutuhan industri.
Dengan merekrut guru SMK yang magang dan peserta vokasi D1 kebanyakan dari lingkungan sekitar PG, sehingga bisa menyerap tenaga kerja lokal dan mengurangi penggangguran.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Eko S.A. Cahyanto mengatakan program vokasi ini untuk menyiapkan dan mengembangkan tenaga kerja ini ditujukan untuk mengembangkan SDM, menyiapkan tenaga kerja yang kompeten serta entrepreneur baru.
"Program vokasi D1 yang dilakukan ini, ada di 12 Provinsi dan 15 Kabupaten/kota. Harapannya, bisa tercipta skill yang kompeten untuk industri. Sebab link and match ini sesuai dengan kebutuhan industri," kata Pak Eko
Selama ini, BPSDM Kemenperin telah mempunyai unit lembaga pendidikan, di antaranya 10 Politeknik, 2 Akademi komunitas, 9 SMK dan 7 Balai Diklat yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap tahun program pendidikan dan pelatihan SDM unggul ini digunakan untuk menyiapkan SDM unggul sesuai dengan kebutuhan industri. Yaitu link and match.
Sementara program S1 ini juga menjadi pendidikan lanjutan bagi lulusan SMA/SMK yang belum berusia 18 tahun.
Bagi siswa SMA atau SMK yang lulus belum usia 18 tahun, bisa ikut program Diploma 1, di mana dalam program ini banyak dilatih untuk praktik daripada teori, sehingga ketika lulus bisa menjadi tenaga kerja yang terampil, kompeten dan mandiri.