Menghadapi revolusi industri 4.0, tantangan ke depan akan semakin berat. Semua pihak harus siap dan cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Menyikapi hal ini, BPSDMI Kementerian Perindustrian fokus pada pembangunan Pusat Inovasi Digital Industri (PIDI) 4.0 yang berlokasi di Permata Hijau, Jakarta Selatan. Pembangunan satelit pun sedang dipersiapkan, yaitu di Politeknik STTT Bandung, Politeknik STMI Jakarta, Politeknik Furniture Kendal, Politeknik ATI Makassar, Politeknik ATK Yogyakarta, BDI Denpasar, Schneider Electric, dan YPTI. Pusat inovasi ini memilki 5 pilar yang dapat dimanfaatkan oleh para stakeholders yang berkepentingan, seperti disampaikan Kepala BPSDMI, Eko S.A. Cahyanto, dalam Bincang Vokasi Asik (BISIK) bersama mahasiswi Politeknik STMI Jakarta, Bella Graceva.
Pilar pertama yaitu akan menjadi showcase. Pengunjung dapat melihat dan mengalami secara langsung industri 4.0. Yang kedua yaitu menjadi capability center untuk berlatih dan membangun keahlian. Selanjutnya menjadi ecosystem yang akan menjadi perantara bagi para stakeholders. Kemudian delivery center yang mentransformasi perusahaan dalam perjalanan industri dalam menerapkan teknologi 4.0. Yang kelima, innovation center untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru dari project yang ada.
Baik sumber daya manusia dan infrastruktur, harus benar-benar siap karena persaingan global semakin ketat. Unit Pendidikan di bawah naungan Kemenperin menyiapkan sumber daya manusia industri untuk bisa berdaya saing secara global. Menyiapkan para mahasiswa/i agar memiliki skill di masa depan, penyesuaian kurikulum, dan peningkatan skill para dosen. “Kita sudah ada di masyarakat ekonomi ASEAN. Hari ini kita sudah terlibat dalam RCEP,” ungkap Bapak Eko S.A. Cahyanto. Keterlibatan Indonesia dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) memberikan peluang untuk dapat memperoleh insight baru yang lebih luas.
Para pelajar diharapkan dapat memanfaatkan industri dalam proses pembelajaran, sehingga dapat memperoleh pengalaman secara langsung. Dengan memiliki banyak referensi, kemampuan pun akan semakin meningkat.
Bapak Eko S.A. Cahyanto juga menghimbau agar satelit PIDI dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pembelajaran guna meningkatkan kompetensi untuk menghadapi masa depan.
Untuk menjawab rasa penasaran terkait BISIK kali ini, saksikan video berikut :