Eksistensi industri menjadi salah satu fokus utama di masa pandemi saat ini. Sektor industri tetap menjadi spesial karena merupakan kontributor PDB dan ekspor terbesar, penyumbang pajak terbesar, serta menyerap banyak tenaga kerja. Industri tumbuh positif, meskipun ada beberapa yang suffer.
Sepanjang tahun 2020, BPSDMI Kementerian Perindustrian terus berupaya agar sektor perindustrian beserta sumber daya manusianya tetap bertumbuh di tengah pandemi Covid-19. Upaya tersebut terlihat dari berbagai program dan kebijakan dari BPSDMI, seperti yang telah dibahas dalam Catatan Akhir Tahun Vokasi Industri 2020.
Catatan Akhir Tahun Vokasi Industri 2020 merupakan sebuah acara virtual yang ditayangkan lewat kanal resmi BPSDMI pada Selasa (6/1) lalu. Program kaleidoskop 2020 ini menghadirkan Eko S.A. Cahyanto (Kepala BPSDMI) selaku narasumber, serta Pauline Miranti sebagai pembawa acara.
Acara dimulai dengan membahas bagaimana pentingnya kontribusi perindustrian non-migas dalam perekonomian nasional selama pandemi Covid-19.
"Sektor industri juga berperan besar dalam penerimaan negara, hampir 30 persen penerimaan negara yang berasal dari pajak berasal dari sektor industri. Kontribusinya terhadap ekspor juga besar. Lebih dari itu, (sektor industri) menyerap cukup banyak tenaga kerja. Oleh karena itu, di masa pandemi ini, kami Kementerian Perindustrian fokus untuk bagaimana bisa menjaga industri ini tetap bisa beroperasi," tutur Kepala BPSDMI Eko S.A. Cahyanto.
Keberlangsungan Industri bergantung pada investasi, teknologi, dan sumber daya manusia sebagai penggeraknya. Untuk memenangkan pasar, teknologi yang up-to-date sangat diperlukan, sehingga dapat terus menarik investor dalam dan luar negeri.
Dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ini, BPSDMI memiliki program diantaranya yaitu Pendidikan vokasi dual system, diklat 3 in 1, Politeknik dan Akademi Kompetensi di wilayah industri, Infrastruktur Kompetensi, Link and Match untuk mendorong industri agar dapat bekerja sama dengan sekolah, Pendidikan setara D-1 yang bersinergi dengan industri, dan yang terbaru adalah PIDI 4.0 sebagai road map di Making Indonesia 4.0. Terkait dengan membangun infrastruktur yang ideal, disiapkan ICT (In-Company Trainer) yaitu program yang diadopsi dari dual system. Selain itu, Sekolah Kejuruan, Politeknik, dan Akademi Komunitas didorong agar memiliki akreditasi internasional, seperti SMK-SMAK Bogor.
Skills for the Future, pendidikan vokasi harus bisa memenuhi kebutuhan industri saat ini dengan menyesuaikan kurikulum sehingga nantinya para lulusan mendapat kompetensi yang diperlukan di sektor industri dan memiliki daya saing di kancah global. Penyelarasan kurikulum inilah yang menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam pengembangan SDM industri. Diharapkan kedepannya, pendidikan vokasi bisa menjadi lebih ideal lagi. Kurikulum, teknologi, dan SDM menjadi tantangan yang saat ini dihadapi oleh pendidikan vokasi dalam implementasinya pada industri 4.0. Ada perbedaan prioritas dalam penilaian kualitas dalam dunia pendidikan konvensional dan di lapangan yang harus diselaraskan. Di lingkungan kerja industri, penilaian diawali dengan attitude, skill dan yang terakhir adalah knowledge, sedangkan di dunia pendidikan berlaku sebaliknya.
Tantangan lainnya dalam membangun SDM industri adalah infrastruktur teknologi yang tidak merata, high cost untuk sebagian orang, serta literasi teknologi pengajar dan siswa yang belum sesuai harapan.
Meskipun begitu, institusi pendidikan di bawah naungan BPSDMI juga telah menuai banyak prestasi pada tahun 2020 ini. Tiga Satker mendapat penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terkait Wilayah Birokrasi Bersih & Melayani yaitu SMK-SMAK Padang dan SMK-SMAK Bogor, serta Wilayah Bebas Korupsi yang diberikan kepada Politeknik ATI Padang. Dari hasil pemeringkatan Sekolah Kejuruan, SMK-SMAK Bogor mendapat peringkat 1 dan peringkat 3 yaitu SMK-SMTI Yogyakarta. Sangat membanggakan bahwa SMK-SMTI Yogyakarta menjadi satu-satunya SMK di dunia yang diberikan otorisasi sebagai training center Siemens.
Unit Pendidikan di bawah BPSDMI telah menjadi sekolah terbaik di wilayahnya, menarik minat calon mahasiswa untuk bergabung. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya peserta seleksi di Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis).
"Kita tidak boleh berhenti berinovasi. Melalui inovasi, kita akan dapat terus meningkatkan daya saing kita, standar kita, sehingga bisa menjadi yang terdepan," ujarnya.
Penasaran bagaimana selengkapnya acara Catatan Akhir Tahun Vokasi Industri 2020? Segera saksikan di sini.