Menyokong Era Industri 4.0, Ini Softskill yang Harus Disiapkan Vokasi Industri

Menyokong Era Industri 4.0,  Ini Softskill yang Harus Disiapkan Vokasi Industri
upload date

12 November 20

upload date

Uncategorized

Industri 4.0 mendorong setiap orang untuk lebih kompetitif agar tak tergerus teknologi. Sebagai institusi yang mencetak sumber daya berkualitas, unit pendidikan pun dituntut agar bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan tersebut. Guna mencapai sasaran tersebut, langkah kolaboratif ini perlu melibatkan beberapa pemangku kepentingan, mulai dari institusi pemerintahan, asosiasi dan pelaku industri, hingga akademisi.

Dr. Brian Fairman Chairperson of ASEAN Institute of Applied Learning mengatakan pengajar tidak hanya harus memperkuat kurikulum namun juga jaringan dan keahlian soft skill.

“Memasuki industri 4.0, sangat penting memiliki softskill pada pemecahan masalah, komunikasi, negosiasi, dan adaptasi (berpikir kreatif dan inovatif) karena dapat membangun moral, karakter dan etika seseorang.” Jelasnya saat memaparkan materi pada acara Webinar Internasional bertajuk Developing the vocational graduates softskill for industri 4.0 yang digagas oleh SMK SMTI Makassar secara daring melalui zoom dan siaran live streaming youtube, Selasa (10/11).

Hal senada dipaparkan juga oleh, Olav Kevin Sudja dari Vapro Indonesia yang juga hadir sebagai narasumber di acara tersebut. Ia mengatakan terjadi perubahan kebutuhan skill di dunia kerja. 

Periode 5 tahun dari 2015 ke 2020, kreativitas menjadi syarat skill yang lebih prioritas di masa depan ketimbang beberapa tahun lalu. Begitupun dengan kemampuan adaptasi digitalisasi yang dibutuhkan pada sektor industri yang semakin berorientasi internasional.

“Dalam dunia industri internasional, seorang pekerja membutuhkan pengetahuan yang up-to-date, kemampuan menyelesaikan masalah, kesadaran terhadap HSEQ dan kompetensi.” Ujarnya

Tak hanya itu saja, kedua narasumber sepakat bahwa sistem pembelajaran yang ada saat ini harus dirubah, yang semula guru yang menjadi pusat pembelajaran, saat ini harus berbasis pada kompetensi keterampilan murid (Dual System Learning)  dan dibekali tanggung jawab terhadap pekerjaan yang harus ia selesaikan, peran pengajar mendampingi menjadi mentor dalam belajar.

COMMENT

bpsdmi
 
loc
speak up
speak up