Selama satu bulan berkelana virtual dari sabang sampai merauke, BDI Surabaya menjadi muara terakhir webinar marathon ini. Dilakasanakan selama dua (2) hari pada 29-30 Juni 2020. Mengudara di streaming youtube BDI Surabaya, kegiatan ini mampu mendapat perhatian lebih dari 200 kali jumlah tontonan. Diikuti oleh aparatur industri (Kepala Dinas, Kepala Bidang Industri, Pejabat Fungsional) dari 66 kabupaten/kota pada Propinsi Jawa Timur, kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara. Diikuti pula oleh 30 perusahaan atau industri dan asosiasi industri yang telah bermitra dengan Balai Diklat Industri Surabaya, Satuan Kerja Kementerian Perindustrian di wilayah regional V, dan Balai Diklat Industri dilingkungan Pusdiklat Industri BPSDMI Kemenperin.
Sekretaris BPSDMI, Yulia Astuti, hadir sebagai moderator ditengah delapan (8) narasumber lain diantaranya Vyno P.Kusuma dari Widyaiswara, Sesditjen IKMA (Agus Tavip Riyadi), Sesditjen Industri Agro (Emil Satria), Kepala Biro Hukum (Feby Setyo Hariyono), Sesditjen IKFT (Sri Hastuti Nawaningsih), Direktur KIUI Ditjen KPAII (Zakiyudin), Sekretaris BPPI (M.Arifin), dan Sesditjen ILMATE (Restu Yuni Widyati).
Masing-masing pembicara menjelaskan kebijakan-kebijakan pada sektor industri dimana yang akan digunakan sebagai pijakan kegiatan pelaku usaha atau industri. Kementerian Perindustrian telah mengidentifikasi permasalahan industri di masa pandemi, disampaikan oleh Sesditjen IKFT, Sri Hastuti Nawaningsih secara virtual.
“Setelah kami mengidentifikasi, terdapat delapan (8) permsalahan sektor industri yang terdampak covid-19 antara lain kontrak pembayaran tertunda, penurunan permintaan, pengurangan pegawai, bahan baku sulit, transportasi logistic terbengkalai, adanya penambahan biaya pada logistic kapal, dan pembatasan daerah yang membatasi kegiatan operasional industri.” Jelasnya
Agar sektor industri mulai berputar kembali, berbagai kebijakan dan kegiatan penanganan dampak covid-19 telah dibuat oleh pemerintah. Menurut Sesditjen ILMATE, Restu Yuni Widyati, untuk daerah pedesaan yang terdampak covid-19, Kemenperin memiliki Pilot Project Pengembangan Alat Mekanis Multi Guna Pedesaan (AMMDes) yang telah dilakukan di beberapa daerah. Ia menjelaskan bahwa pemanfaatnya terbagi dalam tiga bagian
“Ambulance Feeder untuk melakukan sosialisasi pelaksanaan protokol kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Lebak, Kecamatan Bojongmanik, Banten. Water Tank Desinfektan melakukan penyemprotan desinfektan di pemukiman daerah Citareup, Jawa Barat. Water Tank Desinfektan & AMMDes Fire Fighter akan melakukan penyemprotan di tiga (3) daerah Provinsi Banten yaitu di Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.” Tuturnya
Pemerintah daerah khususnya pada bidang industri merupakan penopang kinerja industri di daerah, agar industri nasional dapat produktif dan berkembang secara bertahap, jadi pemerintah daerah dan pusat harus terus berkoordinasi.
“Kementerian perindustrian berharap dapat bersama-sama dengan Pemerintah daerah di seluruh Indonesia mendorong kinerja industri nasional. Untuk itu, kita harus oprimis bahwa tantangan yang kita hadapi ini dapat kita kendalikan dengan baik.” Tutur Kepala Pudiklat Industri, Dadi Marhadi saat menutup Bimtek Aparatur Industri 2020
Sebagai penutup bimtek aparatur industri, regional V BDI Surabaya meraup banyak apresiasi dari para pejabat daerah yang ikut dalam acara daring ini. Antara lain, Walikota Mojokerto, Walikota Probolinggo, Bupati Lamongan, Bupati Situbondo, Bupati Tulungagung, Bupati Berau, Bupati Bulungan, Walikota Kediri, Wakil Bupati Kab Madiun, Sekda Kab Jombang, Sekda Kab Tanah Laut, Asisten Perekonomian Pembangunan Kab. Madiun, Asisten II Kota Samarinda, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan.