Indonesia berada di posisi ke-12 Top Manufacturing Countries by Value Added berdasarkan data World Bank tahun 2023 dengan Manufacturing Value Added (MVA) mencapai 255 miliar USD, tertinggi di Asia Tenggara.
Untuk menggerakkan pertumbuhan SDM di industri manufaktur, Kementerian Perindustrian mendorong transformasi industri 4.0 melalui Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0). “Untuk mendukung program Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian telah menetapkan 7 sektor prioritas yaitu makanan dan minuman, otomotif, tekstil, produk tekstil, farmasi, kimia, dan alat kesehatan. Untuk mendukung program prioritas nasional dan mengakselerasi transformasi industri 4.0, Kementerian Perindustrian telah membangun Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0),” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
PIDI 4.0 telah menyelenggarakan berbagai program sepanjang tahun 2024. Salah satunya adalah dengan melakukan pengembangan ekosistem 4.0 yang melibatkan 2390 orang dalam 31 kegiatan. PIDI 4.0 juga telah melakukan pendampingan bagi enam perusahaan industri dalam menerapkan industri 4.0 di perusahaan masing-masing.
"Sepanjang tahun ini, PIDI 4.0 juga telah melatih 1694 SDM industri dengan 63 pelatihan di bidang industri 4.0 seperti Internet of Things, robotik, mekatronika, cybersecurity, dan lain-lain," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan pada Evaluasi Program dan Kegiatan PIDI 4.0 di Bogor (3/12).
Pelatihan yang dilaksanakan adalah Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di mana peserta mendapatkan materi pelatihan, praktik langsung, hingga melakukan uji kompetensi untuk memastikan kemampuan yang didapatkan pasca pelatihan.
PIDI 4.0 juga memiliki showcase center yang menampilkan replika penerapan industri 4.0 yang terdapat di gedung PIDI 4.0, berlokasi di Permata Hijau, Jakarta. Sejak didirikan, 2591 orang telah mengunjungi showcase center tersebut. Masyarakat umum dapat melakukan kunjungan secara gratis dengan pembuatan janji terlebih dahulu. Beberapa teknologi yang dipamerkan antara lain adalah teknologi dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Indolakto, dan PT Telkomsel.
Dalam menjalankan berbagai program kerjanya, PIDI 4.0 didukung oleh berbagai mitra mulai dari kalangan industri, industri akademik, hingga asosiasi. Hingga saat ini, terdapat 55 mitra yang mengesahkan MoU kerja sama dengan PIDI 4.0 untuk mengakselerasi penerapan industri 4.0. Dari 55 mitra tersebut, 11 di antaranya adalah mitra luar negeri dari Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, dan Singapura.
“Kementerian Perindustrian tidak dapat berjalan sendiri untuk mewujudkan aspirasi ini. Diperlukan dukungan dan kolaborasi strategis dengan para pelaku usaha industri, asosiasi, akademisi, lembaga litbang dan seluruh stakeholder lainnya untuk mewujudkan visi tersebut,” ujar Masrokhan.
Tahun ini, PIDI 4.0 telah melakukan joint riset bersama AstraOtoparts dengan output pengembangan Insert Cavity, Adaptor Sleeve, dan Insert Pin Jet Cooling. Sementara itu, PIDI 4.0 juga menggandeng BogorTech untuk joint riset dengan output rintisan teknologi inovasi produk yang dinamakan PIDI-X untuk control and monitoring device penunjang 4.0 (IoT).
“Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0) merupakan harapan besar Indonesia untuk menjadi akselerator transformasi industri digital di Indonesia. Melalui 5 pilar layanan yang disiapkan, diharapkan PIDI 4.0 bisa membantu industri dalam proses transformasi sepanjang rantai nilai industri,” lanjut Masrokhan.