Program bertajuk Virtual Business English Training Presentation Skill bagi guru ini hadir dalam bentuk rangkaian seri webinar yang berfokus pada penguatan sistem pendidikan jangka panjang melalui peningkatan kapasitas guru. Situasi ini telah menunjukan bahwa semua guru perlu percaya diri dalam menggunakan teknologi serta berbahasa inggris di kelas dan juga untuk kegiatan mengajar yang berlangsung di luar kelas agar mampu menjaga daya saing secara global.
Mengapa harus mahir berbahasa inggris? Bahasa inggris jadi salah satu aspek penting yang dimiliki guru dalam melaksanakan tupoksinya. Selain merupakan bahasa internasional yang menunjang komunikasi, bahasa inggris bisa menambah pengerahuan dan kualitas mengajar para guru. Maka dari itu, peserta harus memanfaatjan kegiatan ini sebaik-baiknya. Hal itu diungkapkan Kepala BPSDMI, Eko S.A. Cahyanto saat membuka Virtual Business English Training Presentation Skill bagi Guru pada Rabu (10/6).
“Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya berharap semua peserta Virtual Business English Training Presentation Skill bagi guru dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh agar bisa diserap dengan baik untuk peningkatan kemampuan mengajar dan presentasi menggunakan bahasa inggris.” Ucapnya
Diikuti oleh 20 peserta melalui tahap seleksi, acara ini berlangsung selama 8 hari, mulai tanggal 10 Juni - 19 Juni 2020. Online learning ini bekerjasama dengan Prime Training Center yang memfasilitasi video conference dan sistem e-learning dalam hal pembelajaran dan materi pelatihan. Selama delapan (8) hari, peserta diberikan wawasan, kemampuan, kemahiran, presentasi dan mengajar dengan bahasa inggris.
Pada akhir pelatihan dilakukan ujian presentasi dan ujian tertulis. Lalu terpilih tiga (3) terbaik. Peringkat pertama diduduki Muhammad Rizky Prasetyo dari SMAK Bogor dengan nilai rata-rata 86,42, peringkat kedua diraih oleh Westi Haryanti SMAK Padang nilai rata-rata 86,32, peringkat ketiga ditempati oleh Sri Purwati dari SMAK Bogor dengan score akhir 86,08.
Pelatihan Virtual Business English Training Presentation Skill bagi Guru dapat mempercepat penerapan pendidikan era Revolusi 4.0. Pernyataan itu disampaikan Kepala Pusdiklat Industri, Dadi Marhadi saat penutupan pelatihan ini pada Jumat (19/6).
“Belajar di rumah melalui aplikasi tertentu, kuliah daring, bimbingan dan seminar daring merupakan contoh pelayanan bidang pendidikan yang mempercepat penerapan Pendidikan era revolusi 4.0.” Ujarnya
Maka dari itu, Pengajar dan peserta didik harus dibiasakan memahami perkembangan digitalisasi dan membuka lebih banyak jendela informasi sebagai bekal memasuki transisi tatanan normal baru, menjawab tantangan revolusi 4.0 di dunia pendidikan yang mampu menciptakan strategi belajar mengajar yang lebih variatif.
“Pengajar maupun peserta didik dipacu untuk memahami setidaknya penggunaan teknologi digital. Di sisi lain peserta didik juga dipaksa untuk mengeksplor teknologi dan informasi dan menyalurkan kreatifitasnya melalui inovasi-inovasi dalam tugas-tugas yang diberikan.” Pungkasnya