Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jerman yang telah berlangsung tujuh dekade lebih berjalan positif. Kedua negara telah menjalin kemitraan di berbagai bidang termasuk sektor SDM industri.
“Jerman merupakan salah satu mitra ekonomi terpenting Indonesia di Eropa. Hubungan diplomatik kedua negara telah ada sejak 1952,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di lain kesempatan.
Memperkuat kerja sama kedua negara, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian telah menandatangani Nota Kesepahaman Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Industri dengan Malikal Zentrum Institute (MZI), yang merupakan country representative dari Lembaga Senior Experten Service (SES) Jerman di Indonesia.
“Kerja sama ini bertujuan agar SDM yang dihasilkan unit pendidikan vokasi Kemenperin agar bisa memasuki pasar tenaga kerja Jerman dan meningkatkan kompetensi tenaga pengajar dengan sharing keahlian dan keterampilan dari expert Jerman yang kita laksanakan melalui program SES dan Ausbildung yang difasilitasi oleh Malikal Zentrum Institute (MZI),” kata Kepala BPSDMI, Masrokhan, pada acara penandatanganan kerja sama tersebut di Jakarta pada Rabu (27/3) lalu.
Ruang lingkup kerja sama tersebut di antaranya adalah akan diselenggarakannya pelatihan persiapan mengikuti program Ausbildung di Jerman bagi alumni unit pendidikan vokasi Kemenperin, serta promosi peluang kerja di industri Jerman.
“Saya berharap akan banyak program kerjasama yang berlanjut setelah penandatanganan MoU ini. Unit pendidikan dapat memanfaatkan dan meningkatkan kompetensinya melalui SES sedangkan alumni yang berminat dapat belajar dan bekerja di Jerman melalui program Ausbildung,” lanjut Masrokhan.
Ausbildung yakni sebuah program untuk mencetak SDM professional spesialis sesuai standar kebutuhan industri terkini di Jerman. Durasi program Ausbildung kurang lebih selama tiga tahun, tergantung dengan jurusan atau bidang keahlian yang dipilih. Ada sekitar 348 jurusan atau bidang keahlian Ausbildung yang dapat diikuti. Selama di industri, peserta akan dibimbing oleh mentor profesional bersertifikat Meister, dan pada pertengahan dan akhir program peserta wajib mengikuti ujian kompetensi untuk memastikan bahwa peserta mencapai kompetensi yang menjadi standar industri Jerman. Setelah lulus, peserta Ausbildung dapat Kembali ke tanah air atau berkarir di Jerman.
Adam Pamma, Direktur Malikal Zentrum Institute (MZI), membagikan pengalamannya akan bagaimana program SES dari Jerman ini berjalan. "Sejak saya sebagai country representative SES di Indonesia dari tahun 2014, lembaga SES telah mengirim expert SES dari Jerman ke Indonesia lebih dari 400 orang. Hasil evaluasi kami menunjukkan bahwa customer SES di Indonesia di atas 98% puas dengan pendampingan yang dilakukan oleh SES expert Jerman," ungkapnya.
Selain itu, nota kesepahaman ini juga membuka peluang fasilitasi rintisan kerja sama unit pendidikan vokasi Kemenperin dengan unit pendidikan dan industri di Jerman, sehingga dapat meningkatkan daya saing serta kualitas SDM industri di mata dunia.
"Kami berharap nota kesepahaman yang kita tanda tangani hari ini dapat segera ditindaklanjuti melalui langkah langkah yang lebih konkret. Terima kasih karena kami telah diajak serta dalam kerja sama terkait pengembangan SDM industri di Indonesia," tutup Adam.