Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Sawit Nasional Lewat Pendidikan Vokasi Industri

Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Sawit Nasional Lewat Pendidikan Vokasi Industri
upload date

27 May 24

upload date

Uncategorized

Indonesia masih menjadi negara produsen minyak sawit terbesar di dunia , dengan produksi CPO mencapai 45,5 juta metrik ton (MT) per tahun. Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, industri kelapa sawit penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani sawit swadaya, hingga menambah perolehan devisa bagi negara.

"Program pengembangan industri hilir kelapa sawit telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional yang diarahkan pada penguatan produksi pangan fungsional/bernutrisi, aneka ragam produk hilir non pangan, hingga bahan bakar nabati berbasis minyak sawit," ujar Menperin.

Untuk menggerakkan roda industri sawit nasional, dibutuhkan SDM yang kompeten di bidang tersebut. Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) turut mencetak calon SDM industri di bidang sawit melalui unit pendidikan vokasi industri.

"Melalui pendidikan vokasi industri yang kuat, akan tercipta SDM industri yang kompeten untuk memperkuat industri nasional yang tangguh dan berdaya saing global," kata Kepala BPSDMI, Masrokhan dalam forum seminar bertema "Sawit Generasi Emas: Membangun Masa Depan Berkelanjutan” di Politeknik ATI Padang pada Selasa, 21 Mei 2024.

Menurut Masrokhan, industri pengolahan kelapa sawit menjadi salah satu sektor yang sangat signifikan perannya dalam mengejar target pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK) mencapai 31,89% pada tahun 2030, sesuai dokumen Enhanced NDC (E-NDC).

"Melalui seminar ini, kita memiliki kesempatan untuk mendengarkan dari para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya, yang akan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan solusi inovatif, untuk menghadapi berbagai tantangan pengembangan industri kelapa sawit, mulai dari isu teknologi, SDM, lingkungan, sosial dan aspek-aspek penting lainnya," lanjut Masrokhan.

Seminar ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian acara Industrial Vocational Fair (IVF) Regional Sumatera. IVF kali ini melibatkan unit-unit pendidikan Kemenperin yang berlokasi di Sumatera dalam beragam kegiatan seperti seminar, pameran, hingga job fair. IVF ini juga bertepatan dengan ulang tahun ke-50 Politeknik ATI Padang yang merupakan salah satu kampus Kemenperin.

"Saya berharap peserta yang hadir akan mendapatkan wawasan berharga dan inspirasi baru terkait dengan industri sawit. Selanjutnya, mari kita bersama-sama menjadikan industri sawit sebagai contoh keberhasilan dalam menjaga keseimbangan antara ekonomi, lingkungan, dan sosial," ungkap Masrokhan.

Untuk menyerap calon siswa dan mahasiswa baru, Kementerian Perindustrian tengah membuka Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) tahun 2024. Melalui JARVIS, masyarakat bisa mendaftar ke sekolah maupun kampus Kemenperin secara serentak di portal jarvis.kemenperin.go.id.

Di wilayah Sumatera, terdapat sejumlah unit pendidikan seperti Politeknik ATI Padang, PTKI Medan, SMK-SMTI Aceh, SMK-SMAK Padang, SMK-SMTI Padang, dan SMK-SMTI Bandar Lampung.

COMMENT

bpsdmi
 
loc
speak up
speak up