Kebutuhan SDM Sektor Perkapalan di Batam, Kemenperin Siap dengan Terobosan Baru

Kebutuhan SDM Sektor Perkapalan di Batam, Kemenperin Siap dengan Terobosan Baru
upload date

27 May 24

upload date

Uncategorized

Kementerian Perindustrian terus berupaya menyediakan SDM industri dengan kualitas baik di tanah air dengan meningkatkan inovasi pada unit pendidikan ataupun pelatihan vokasi industri binaan Kemenperin. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan upaya tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sektor industri dalam menopang produktivitas industri di Indonesia.

"Kemitraan 'link and match' yang selama ini sudah dibangun antara lain adalah memasok sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan menciptakan inovasi teknologi yang dibutuhkan oleh sektor industri,” ujarnya.

Penerapan inovasi tersebut diwujudkan dalam Program Pelatihan Vokasi bidang Industri 3 in 1 dengan pola pelatihan yang bertujuan memberikan pembekalan maksimal dalam keterampilan dasar (skilling), peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (re-skilling) pada para tenaga kerja industri yang menjadi fokus perhatian Kementerian Perindustrian saat ini. 

“Hal ini menjadi wujud nyata dalam menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten serta untuk memastikan peran vital pembangunan SDM Industri kompeten dapat terus terpenuhi dengan baik,” ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan.


 

Salah satu unit sektor yang kembali menggeliat di Indonesia khususnya Kota Batam yakni sektor galangan kapal kini membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja guna menyusul banyaknya produksi kapal pada tahun 2023. Sektor bisnis perkapalan ini diharapkan dapat mendorong penyerapan tenaga kerja lokal yang masif. 

Pada hari Rabu, 8 Mei 2024 Kementerian Perindustrian melalui BPSDMI telah meresmikan terobosan baru yakni Pelatihan Vokasi Industri Sektor Perkapalan yang merupakan hasil kolaborasi dengan Asosiasi dan Mitra Industri di wilayah Batam, dan didukung oleh pemerintah daerah setempat. 

“Dalam rangka mengurangi terjadinya kesenjangan (gap) kompetensi antara lulusan pelatihan dengan kebutuhan pada sektor industri di Indonesia, maka orientasi pelatihan yang selama ini supply driven harus diubah menjadi demand driven,” kata Masrokhan dalam acara pembukaan tersebut.

Dengan tujuan membangun sinergi dan kolaborasi di sektor baru, tempat pelaksanaan kerjasama ini difasilitasi langsung oleh LPK Geweld dan asesor uji kompetensi yang difasilitasi oleh LSP Perkapalan dan LSP Profesi Las yang diikuti oleh 140 tenaga kerja dan calon tenaga kerja lokal.

“Selama pelatihan ini berlangsung diharapkan dapat menjadi awalan baik bagi peningkatan kualitas SDM industri di Indonesia dan bermanfaat bagi para peserta pelatihan kedepannya,” harap Masrokhan. 

Bentuk kerjasama dan kolaborasi dengan pihak LPK Geweld, IPERINDO, LSP Perkapalan, dan LSP Profesi Las ini dapat menjadi pemacu produktivitas SDM industri manufaktur nasional agar terus berkembang dan berdaya saing global.

COMMENT

bpsdmi
 
loc
speak up
speak up