Korea Selatan melalui Korea Tomorrow & Global (KT&G) Scholarship Foundation mendorong pembangunan SDM industri kompeten dan berdaya saing dengan mengalokasikan dana CSR sebesar Rp499.650.000 untuk membantu mahasiswa di kampus di lingkungan Kementerian Perindustrian.
"Saya menyambut baik dan mengapresiasi KT&G yang berkomitmen mengalokasikan dana untuk membantu mahasiswa berprestasi yang kurang mampu di Politeknik maupun Akademi Komunitas Kementerian Perindustrian," ujar Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan SDM Aparatur BPSDMI Kemenperin, Restu Yuni Widayati, yang mewakili Kepala BPSDMI, Masrokhan pada Senin (22/1) di Jakarta.
Di dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani kedua pihak pada Senin (22/1) di Gedung PIDI 4.0, Jakarta, disebutkan bahwa terdapat 134 penerima beasiswa yang akan digunakan untuk biaya studi mahasiswa.
“Kepada Para Direktur Politeknik yang para mahasiswanya mendapatkan beasiswa dari KT&G, agar dipesankan kepada para mahasiswa untuk memanfaatkan beasiswa ini dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab,” lanjut Restu.
Pembangunan SDM Industri kompeten dan berdaya saing tersebut diselenggarakan melalui pendidikan dan pelatihan vokasi pada 29 satuan kerja Pendidikan dan Pelatihan di bawah Kementerian Perindustrian, yang terdiri dari 9 SMK, 13 Politeknik dan Akademi Komunitas serta 7 Balai Diklat Industri yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.
“Penyelenggaraan pendidikan vokasi industri di lingkungan Kementerian Perindustrian, saat ini telah menjadi rujukan bagi pengembangan pendidikan vokasi secara nasional. Tidak saja karena program studinya yang spesialis, juga karena link and match yang kuat dengan dunia usaha industri, sehingga seluruh lulusannya dapat terserap di Industri dalam waktu kurang dari 1 tahun,” papar Restu.
Pada tahun 2023, unit pendidikan di lingkungan kemenperin telah mencetak 5.673 lulusan, dengan rincian 87,34% dari 2163 lulusan SMK serta 74,04% dari 3510 lulusan politeknik dan akom sudah terserap dunia kerja ketika lulus. Untuk lulusan lainnya, masih dalam proses perekrutan pada masa tunggu maksimal selama enam bulan.
Sementara itu, KT&G sendiri merupakan perusahaan Korea Selatan yang bergerak di sektor makanan dan minuman, obat-obatan, hingga produk herbal. Yayasan Beasiswa KT&G merupakan bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan tersebut.
“Kami berharap beasiswa ini akan berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang, dan dapat diperluas cakupannya tidak hanya untuk mahasiswa Politeknik/Akademi Komunitas, tetapi juga untuk siswa-siswi pada jenjang SMK,” tutup Restu.