Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang menggalakkan penerapan industri 4.0 pada sektor manufaktur. Amerika Serikat mengotomatisasi proses manufaktur tradisional menjadi lebih efisien menggunakan teknologi robotik, Internet of Things (IoT), analisa big data, artificial intelligence, dan teknologi lainnya.
Kementerian Perindustrian melalui Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0) telah menjalin kerja sama terkait industri 4.0 dengan entitas bisnis (industri) dan asosiasi dari Amerika Serikat seperti American Society for Testing and Materials (ASTM), Intel, Amazon Web Services (AWS), dan McKinsey.
“Kami telah melakukan penandatanganan MoU antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) yang menaungi PIDI 4.0 dengan ASTM dari Amerika Serikat tentang Pengembangan SDM Industri dan Transformasi Industri 4.0,” ujar Kepala BPSDMI, Masrokhan, dalam penandatanganan MoU di kantor ASTM pada Jumat (17/11) lalu.
Cakupan kerja sama BPSDMI dan ASTM antara lain Kolaborasi pelatihan Industri 4.0 untuk upskilling, reskilling, dan cross-skilling bagi Sumber Daya Manusia industri (SDM) di Indonesia dalam bidang Desain untuk Manufaktur Aditif, Keamanan Manufaktur Aditif, Jaminan Mutu Manufaktur Aditif Logam, Kualifikasi dan Sertifikasi Manufaktur Aditif, dan Proses Laser Powder Bed Fusion Logam Tingkat Lanjut.
Selain itu, kerja sama juga meliputi Proyek penelitian dan pengembangan Industri 4.0 yang dapat didukung oleh Additive Manufacturing Center of Excellence (AM CoE), workshop, konferensi, simposium, serta berbagai program potensial lainnya.
ASTM dapat memberikan bantuan kepada organisasi lokal melalui pengembangan dokumen panduan, pelatihan khusus, penyiapan fasilitas Industri 4.0 yang sesuai dengan standar internasional, penyiapan sistem manajemen mutu, dan penyusunan kerangka kualifikasi dan sertifikasi di Industri 4.0.
Selain penandatanganan MoU dengan pihak ASTM, perwakilan BPSDMI juga mengunjungi Departemen Komersialisasi US dan Institut Standar dan Teknologi Nasional (NIST) Amerika Serikat pada Kamis (16/11).
“Saya ingin menekankan bahwa NIST dan BPSDMI (PIDI 4.0) memiliki tujuan yang sama yaitu mendorong inovasi dan daya saing industri dengan memajukan teknologi sebagai upaya peningkatan ketahanan ekonomi,” ujar Masrokhan.
Pertemuan tersebut membahas potensi kerja sama yang dapat dijalin Indonesia dan NIST terkait transformasi industri atau sektor lain yang terkait. Masrokhan yakin bahwa diskusi tentang transformasi digital dan advanced manufacturing akan memberikan inspirasi bagi para pihak untuk dapat mengidentifikasi potensi kolaborasi antara PIDI 4.0 dengan NIST.
“Melalui diskusi bilateral antara pihak Indonesia US, saya saya merasa terhormat untuk membangun kemitraan antara BPSDMI (PIDI 4.0) dengan NIST melalui pelaksanaan program dan kegiatan kolaboratif,” kata Masrokhan.
PIDI 4.0 diluncurkan pada awal Desember 2021 dengan misi menjadi one stop solution penerapan industri 4.0 di Indonesia. Saat ini PIDI 4.0 telah memiliki 44 mitra dari dalam maupun luar negeri yang terdiri dari industri, asosiasi, hingga unit pendidikan.