Dalam menghadapi revolusi industri 4.0 terdapat berbagai tantangan yang perlu dihadapi oleh para pelaku industri khususnya sektor manufaktur.
“Di era revolusi industri keempat ini harus dihadapi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, kreatif, dan berinovasi yang mempunyai daya saing. Inovasi teknologi yang membawa dampak disrupsi atau perubahan fundamental terhadap kehidupan masyarakat,” ujar Kepala Badan Sumber Daya manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Masrokhan.
Kementerian Perindustrian meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya implementasi teknologi 4.0 melalui pameran dan seminar yang bertemakan “Achieving Sustainability through Digital Transformation” menjadi misi yang penting bagi PIDI 4.0.
“Konsep sustainability (keberlanjutan) dalam berbagai aspek kehidupan tengah menjadi tren yang mendunia. Praktik sustainability mengedepankan pemeliharaan lingkungan untuk masa depan bumi yang lebih baik. Industri hijau adalah cara sektor industri memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien. Demi terwujudnya teknologi 4.0, langkah pertama yang dilakukan adalah implementasi teknologi pada sektor manufaktur,” pesan Masrokhan.
Kegiatan pameran dan seminar tersebut bertujuan agar inovasi yang berkelanjutan akan dapat terus terjadi dengan melibatkan seluruh stakeholder industri 4.0. Acara ini juga melibatkan peserta dari Surveyor Indonesia, PT SKF Industrial Indonesia, PT NEC Indonesia, PT Schneider Electric, dan para mitra PIDI 4.0 lainnya serta para pemangku kepentingan terkait industri 4.0.
Kegiatan dibuka oleh Arnes Lukman selaku Kapusdiklat SDM Industri sekaligus Direktur PIDI 4.0. Dalam sambutannya, Arnes menyampaikan apresiasi dan rasa bangga dengan diluncurkannya Konsultasi Delivery Transformasi Digital PIDI 4.0. Pada kesempatan yang Arnes Lukman telah melakukan seremoni penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Hedi Santoso selaku Direktur PT Schneider Electric.
“Hal ini merupakan suatu bukti dari komitmen PT Schneider dalam berkontribusi dalam upaya pengembangan SDM Industri melalui implementasi kegiatan pelatihan,” ujar Arnes pada Jumat (3/11) lalu.
Ruang lingkup kerja sama antara PIDI 4.0 Kemenperin dan PT Schneider Electric tersebut adalah kegiatan peningkatan kesadaran dan pelatihan Transformasi Industri 4.0 kepada SDM Industri sebagai salah satu bentuk layanan Pilar Capability Center pada PIDI 4.0.
Arnes berharap dengan kegiatan ini mampu menimbulkan semangat bagi para pelaku industri untuk menciptakan Indonesia emas di 2045. Dengan kolaborasi dan Inovasi yang sustain, PIDI 4.0 bersama Pemerintah Negara Republik Indonesia sangat yakin bahwa Indonesia mampu bersaing di kancah dunia.
“Ini adalah sebuah kabar baik bagi seluruh pelaku industri di negara Indonesia. meningkatkan kolaborasi, networking dan inovasi akan memicu semangat serta upaya kita untuk mewujudkan sustainability (keberlanjutan) melalui transformasi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” tutup Arnes.