Prof. Dr. Askal Maimulyanti, M.Si telah dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang ilmu kimia analitik di program studi Analisis Kimia Politeknik AKA Bogor pada Kamis (2/11) di Bogor. Askal Maimulyanti merupakan Guru Besar Pertama Pendidikan Vokasi di Kementerian Perindustrian RI.
Askal melakukan penelitian ilmiah di bidang green industry dan penelitian tersebut disampaikan pada orasi ilmiah dengan judul “Pengembangan Teknik Pemisahan Berbasis Green Extraction menggunakan Natural Deep Eutectic Solvent (NADES)."
"Ini merupakan penerapan green chemistry untuk menunjang pengembangan green industry yang menjadi salah satu program Kementerian Perindustrian terkait dekarbonisasi nasional untuk mencapai Net Zero Emission," ujar Menperin dalam keterangan tertulis.
Menperin juga menyebutkan bahwa penerapan green chemistry dapat mendukung target yang telah ditetapkan Kementerian Perindustrian bahwa NZE sektor industri dapat tercapai pada tahun 2050, atau 10 tahun lebih awal dari target yang ditentukan yaitu pada tahun 2060.
Askal Maimulyanti adalah ilmuwan yang merupakan lulusan S1 Universitas Andalas, S2 Institut Teknologi Bandung, dan S3 Universitas Indonesia. Beliau mendapat predikat cumlaude dari seluruh gelar pendidikan tersebut. Kemudian, Maimulyanti berkarir di Politeknik AKA Bogor, dan saat ini menjabat sebagai Kepala Program Studi Analis Kimia.
Maimulyanti telah menorehkan berbagai prestasi. Beliau telah menerbitkan publikasi ilmiah sebanyak 36 judul dengan 28 di antaranya publikasi ilmiah internasional. Beliau juga telah menerbitkan dua buku dengan International Standard Serial Number (ISSN), dan dua Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menyampaikan apresiasinya. "Pencapaian sebagai guru besar harus dijadikan momentum untuk membangkitkan inspirasi baru, melahirkan karya-karya yang cemerlang dan bermanfaat bagi industri nasional. Peran guru besar sangat penting sebagai pelopor inovasi melalui pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat.”
Politeknik AKA Bogor merupakan salah satu unit pendidikan Kementerian Perindustrian. Saat ini, terdapat 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, serta 9 SMK yang berada dalam naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian. Unit-unit pendidikan tersebut mendukung penyediaan SDM industri yang kompeten yang dapat berkontribusi dalam pengembangan industri nasional.
Masrokhan juga mengungkapkan bahwa link and match pendidikan vokasi dengan industri menjadi suatu keharusan. "Penyelenggaraan pendidikan vokasi dari sisi supply, bertujuan sepenuhnya untuk memastikan ketersediaan SDM kompeten yang sesuai dengan kebutuhan atau demand industri, baik untuk saat ini maupun pengembangan industri ke depan," jelasnya.