Dari Pengalaman Kuliah, Alumni Politeknik Kemenperin Kembangkan Wirausaha

Dari Pengalaman Kuliah, Alumni Politeknik Kemenperin Kembangkan Wirausaha
upload date

01 November 23

upload date

Uncategorized

Pada tahun 2023, unit pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian meluluskan 6,237 siswa dan mahasiswa. Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menaungi 9 SMK, 11 politeknik, dan 2 akademi komunitas. Lulusan dari sekolah dan kampus tersebut diserap oleh industri, dengan masa tunggu maksimal enam bulan.

Selain langsung bekerja, lulusan unit pendidikan Kemenperin juga dapat memilih untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya, atau berwirausaha dengan skills yang telah diperoleh selama berada di bangku sekolah atau kuliah.

Salah satu dari alumni yang memilih untuk berwirausaha adalah Lusy Dianing Ratri, alumni Politeknik ATK Yogyakarta yang mendirikan Lood ID, wirausaha yang bergerak di bidang kerajinan yang membuat berbagai souvenir menarik seperti dompet, gantungan kunci, tempat kartu nama, pouch, clutch, hingga collar pet.

“Mayoritas berdasar pesanan dari konsumen, baik yang akan dijadikan hadiah, kado, maupun souvenir. Dengan bahan kulit sapi akan lebih awet dan akan lebih bermakna,” kata Lusy.

Lusy mengungkapkan, rata-rata omzet per bulan sudah mencapai sekitar Rp150 juta. Lood ID sudah melakukan ekspor retail ke Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan.

Untuk bisa bertahan dari banyaknya kompetitor produk serupa, Lusy mengungkapkan bahwa Lood ID melakukan diferensiasi dengan cara mengubah positioning brand. “Untuk brand Lood ID sendiri lebih fokus menggarap pasar personalized gift yang atau hadiah baik untuk personal, komunitas, maupun souvenir perusahaan,” ujarnya.

Lusy mendirikan Lood ID yang bergerak di bidang kerajinan.

Lusy juga mengungkapkan, pengalaman berkuliah di Politeknik ATK Yogyakarta bermanfaat dalam mendirikan usaha tersebut. 

“Tidak hanya membuka wawasan dan memperluas ilmu tentang perkulitan, kuliah di Politeknik ATK Yogyakarta juga sangat bermanfaat untuk memperluas relasi yang nantinya bisa dimanfaatkan saat membangun usaha sendiri. Selain itu, berkuliah di Politeknik ATK Yogyakarta bisa mengasah keterampilan karena ilmu yang diberikan merupakan ilmu praktis yang bisa diterapkan dalam dunia kerja,” papar Lusy.

Pengolahan kulit sapi menjadi berbagai produk turunannya merupakan salah satu aktivitas untuk mendukung hilirisasi industri di skala kecil dan menengah. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa sumber daya manusia pelaku IKM pun harus turut berperan dalam mendukung hilirisasi industri.

"Jadi, hilirisasi itu bukan urusan nikel atau tembaga saja, yang dilakukan industri besar-besar, tetapi pelaku IKM pun harus berperan dalam hilirisasi ini," ujar Menperin melalui keterangan pers pada Senin (4/9/2023) lalu.

Sementara itu, BPSDMI Kemenperin akan terus mencetak SDM kompeten baik melalui unit-unit pendidikan Kemenperin maupun berbagai kegiatan pelatihan.

“Kementerian Perindustrian menyelenggarakan pendidikan berbasis dual system yang mengajarkan skills yang tepat guna dan dibutuhkan oleh industri,” ungkap Kepala BPSDMI, Masrokhan.

COMMENT

bpsdmi
 
loc
speak up
speak up