Berdasarkan Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Barat di laman resmi Bank Indonesia, perekonomian provinsi tersebut mengalami akselerasi pada triwulan II 2023 sebesar 5,14 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan I 2023 dengan pertumbuhan 4,80 persen.
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tidak terlepas dari peran SDM di provinsi tersebut. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian mendukung pasokan SDM industri kompeten di Sumatera Barat melalui pendidikan vokasi industri. Saat ini, Kementerian Perindustrian menaungi tiga unit pendidikan di provinsi tersebut, yakni SMK-SMAK Padang, SMK-SMTI Padang, dan Politeknik ATI Padang.
Unit-unit pendidikan tersebut mencetak SDM yang siap kerja, dengan penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Dari 258 lulusan SMK-SMAK Padang, 74,42 persen di antaranya telah diterima bekerja di perusahaan. 25,58 persen lulusan masih dalam proses rekrutmen dan ada yang memilih melanjutkan ke perguruan tinggi. Beberapa perusahaan yang menerima lulusan SMK-SMAK Padang di antaranya PT Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals), PT Corsa Industries, PT Combiphar, PT Heinz ABC, PT Sampoerna Agro, dan lain-lain.
“Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, kembangkan terus potensi dan kompetensi kalian di dunia kerja, jangan lupa selalu membina kerjasama (teamwork) dan jejaring (networking) baik antar sesama alumni maupun dengan masyarakat industri," ujar Kepala BPSDMI, Masrokhan, dalam wisuda SMK-SMAK Padang pada Rabu (18/10) lalu.
Untuk meningkatkan kualitas mutu siswanya, SMK-SMAK Padang menerapkan pembelajaran praktik dengan bobot 70 persen, sertifikasi kompetensi nasional, sertifikasi kompetensi internasional, sertifikasi bahasa inggris, serta praktik kerja industri.
Sementara itu, dari 170 lulusan SMK-SMTI Padang tahun 2023, sebanyak 107 di antaranya langsung bekerja di industri, 47 lulusan melanjutkan kuliah, 1 lulusan berwirausaha, dan 15 lulusan masih dalam proses rekrutmen.
“Kepada para wisudawan SMK SMTI Padang, kalian perlu memahami pentingnya kontribusi industri bagi perekonomian nasional. Ananda sekalian akan menjadi bagian dari 18,77 juta tenaga kerja industri manufaktur yang menjadi tulang punggung ekonomi bangsa,” jelas Masrokhan dalam wisuda SMK-SMTI Padang pada Kamis (29/10).
Lulusan SMK-SMTI Padang tidak hanya mendapatkan ijazah, sertifikat kompetensi, dan sertifikat bahasa asing, melainkan juga sebanyak 66 orang telah memperoleh sertifikat kompetensi internasional bidang kimia industri dan 86 orang mendapatkan sertifikasi bidang health, safety, and environment (HSE).
Politeknik ATI Padang sendiri telah menyelenggarakan pelantikan kelulusan pada Sabtu (21/10) yang terdiri dari 416 lulusan Program Diploma 3 dan 22 lulusan program Setara Diploma 1. 65 orang di antaranya telah diterima bekerja di industri, dan lulusan lainnya masih dalam tahap rekrutmen.
“Pendidikan vokasi juga merupakan cara dalam membangun generasi muda menjadi SDM industri yang kompeten, sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan industri yang berdaya saing,” pesan Masrokhan kepada wisudawan Politeknik ATI Padang.
"Motto ini harus konsisten diimplementasikan oleh seluruh unit kerja di lingkungan Kemenperin, termasuk unit pendidikan di Padang, agar setiap tahun dapat menghasilkan minimal satu great achievement," tutup Masrokhan.