Ekonomi provinsi Sumatera Barat tumbuh sebesar 1,82 persen pada triwulan II tahun 2023 secara kuartal ke kuartal (q to q). Perekonomian tersebut didominasi lapangan usaha pertanian, perikanan, dan kehutanan sebesar 20,60 persen, kemudian perdagangan besar maupun eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 16,41 persen, diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 11,73 persen.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian turut mendukung perekonomian provinsi tersebut melalui penyediaan tenaga kerja industri kompeten. Salah satunya dengan penyelenggaraan pendidikan vokasi industri.
“Untuk mendukung penyediaan SDM industri Nasional yang kompeten, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana guna melaksanakan program pengembangan SDM Industri melalui Satuan kerja (Satker) Kemenperin,” ujar Kepala BPSDMI, Masrokhan.
Seluruh satuan kerja seperti pendidikan dan pelatihan tersebut dikembangkan dengan berbasis kompetensi dan spesialisasi tertentu di bidang industri, untuk memastikan lulusannya memiliki kompetensi spesifik yang memang diperlukan di sektor industri.
“Penyelenggaraan pendidikan vokasi oleh Kementerian Perindustrian dari sisi supply, bertujuan sepenuhnya untuk memastikan ketersediaan SDM kompeten yang sesuai dengan kebutuhan industri (demand), baik saat ini maupun pengembangan industri ke depan. Oleh sebab itu, link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha industri menjadi suatu keharusan, tidak hanya dalam bentuk penyerapan lulusan, tetapi penyelenggaraan pendidikan secara bersama-sama,” lanjut Masrokhan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, SMK SMAK Padang sebagai salah satu unit pendidikan Kemenperin di Sumatera Barat bergandengan tangan dengan industri, dalam pengembangan kurikulum pembelajaran, penyediaan tenaga pengajar maupun instruktur baik di sekolah maupun di perusahaan (in-company trainer), penguatan sertifikasi, penyelenggaraan praktek kerja industri, serta pengembangan dan penyediaan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan.
Kerja sama tersebut diperkuat dengan kegiatan Temu Mitra Industri beserta penandatangan MoU Dual System dan Kelas Industri pada 4 Oktober 2023 lalu di Jakarta. MoU ini dilaksanakan guna peningkatan kerja sama SMK–SMAK Padang dengan industri dalam rangka persiapan kelas industri yang diselenggarakan oleh SM- SMAK Padang.
“Sejalan dengan perkembangan teknologi dan dunia internasional, kita juga harus siap untuk beradaptasi pada paradigma baru yang dapat mengakselerasi kinerja industri seperti pelaksanaan hilirisasi industri, renewable energy, digitalisasi, serta peningkatan SDM Industri nasional. Oleh sebab itu, kami sangat mengapresiasi forum temu Mitra Industri yang digelar oleh SMK SMAKPA, sebagai bentuk kolaborasi dan sinergitas pendidikan dan dunia industri. Saya meyakini bahwa kegiatan ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak,” ujar Masrokhan.
Kepala SMK-SMAK Padang, M. Nasir berharap kedepannya institusi mitra terus mendukung program BPSDMI Kementerian Perindustrian khususnya program SMK SMAK Padang. “Agenda tahun ini sungguh sangat luar biasa. Dari tahun sebelumnya hanya 15 industri, namun kali ini Alhamdulillah kami bisa melebarkan sayap kemitraan dengan institusi pasangan sebanyak 23 yang terdiri dari 21 MoU Kelas Dual System serta 2 MoU Kelas Industri. Acara ini dihadiri oleh total 30 mitra industri dari kawasan Jabodetabek,” ujar Nasir.
Selain SMK-SMAK Padang, BPSDMI memiliki 21 unit pendidikan vokasi lainnya yang memiliki pendidikan dual system dengan STEM Learning model bertaraf global dan pengembangan kelas industri sehingga lulusannya siap terjun langsung di industri.