Kementerian Perindustrian fokus untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) kompeten yang dapat mendukung pengembangan industri kreatif di dalam negeri. Upaya ini direalisasikan melalui peran Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar sebagai penyelenggara pendidikan dan pelatihan di bidang animasi, teknologi informasi (IT), games, Internet of Things (IoT), serta kerajinan.
“Kami terus mendorong BDI Denpasar dan seluruh satuan pendidikan dan pelatihan di lingkungan Kemenperin untuk memberikan inovasi layanan kepada masyarakat dan pelaku industri dalam rangka membangun industri nasional yang berdaya saing global,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan di Denpasar, Bali, Jumat (22/9).
Kepala BPSDMI menyampaikan, BDI Denpasar disiapkan untuk menjadi pusat ekosistem pengembangan industri kreatif nasional di masa depan. Upaya ini melalui pengembangan pada lima peran, yani pusat inkubator bisnis bidang industri animasi, pusat pengembangan industri software dan konten, pusat promosi dan pemasaran industri kreatif, pusat pelatihan tenaga kerja animasi, programming dan desain, serta pusat pengembangan industri kerajinan dan desain.
“Untuk mendukung tugas tersebut, selain ruang pelatihan, BDI Depasar juga dilengkapi dengan fasilitas lainnya berupa gedung animasi dan promosi untuk penyelenggaraan inkubator bisnis, diklat dan pameran, kemudian gedung desain dan fesyen, gedung Makerspace, serta beberapa showroom,” tuturnya.
Adapun beberapa kelompok industri yang telah dibina oleh BDI Denpasar, antara lain adalah di bidang bisnis digital, animasi dan konten, serta bidang kriya atau pembuatan produk kerajinan. “Pada tahun 2023 ini, BDI Denpasar juga bermitra dengan pihak industri dan instansi pemerintah lainnya untuk menyelenggarakan pelatihan dalam rangka pemberdayaan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia,” sebut Masrokhan.
Hingga pertengahan September 2023, telah terselenggara pelatihan tersebut, dengan diikuti sebanyak 2.450 peserta dari total target 2.700 orang sepanjang tahun ini. “Mudah-mudahan sisa target sebanyak 250 orang lagi dapat segera kita tunaikan dalam waktu dekat,” imbuhnya.
Selain sebagai pusat pelatihan berbasis kompetensi, BDI Denpasar telah dikenal luas di kalangan industri kreatif dengan program inkubator bisnis, melalui program innovator journey dan IP Bootcamp yang telah menghasilkan tenant-tenant yang berhasil membangun usahanya secara mandiri. “Beberapa prestasi dari peserta dan tenant Inkubator Bisnis BDI Denpasar, di antaranya alumni Diklat BDI Denpasar telah menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Right) untuk karakter tokoh-tokoh cerita animasi Si Uma,” ungkap Kepala BDI Denpasar, Ali Khomaini.
Selain itu, tenant Inkubator Bisnis BDI Denpasar, yaitu startup Digital Semotif menjadi juara 3 pada Bali Digifest 2023. Selanjutnya, tenant Inkubator Bisnis bidang Kriya, yaitu Ethneeq menjadi penyedia Official Merchandise KTT G20 akhir tahun lalu di Bali.
“Dalam mengembangkan ekosistem industri kreatif, kami juga menyelenggarakan program inklusif yang diperuntukkan bagi penyandang difabel, dalam bentuk pelatihan, workshop dan pembinaan, dengan memberikan keahlian teknis dan kewirausahaan,” ujar Ali.
Pada hari sebelumnya, BDI Denpasar menerima kunjungan dari rombongan anggota Komisi VII DPR RI yang melakukan kunjungan kerja spesifik. Para legislator ini meninjau langsung fasilitas yang dimiliki BDI Denpasar, melakukan diskusi dengan tenant-tenant BDI Denpasar, dan melihat produk-produk tenant BDI Denpasar yang ditampilkan pada acara tersebut.
Mukhtarudin selaku Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI di BDI Denpasar, menyatakan bahwa Komisi VII DPR RI ingin menyampaikan apresiasi kepada Kemenperin khususnya Kepala BPSDMI beserta jajaran yang terus berperan aktif dalam merencanakan dan melaksanakan berbagai program yang berkaitan langsung dengan masyarakat, seperti Diklat 3 in 1. “Harapannya, BDI Denpasar dapat mencetak SDM-SDM industri unggul di bidang industri kreatif, animasi dan digitalisasi ke depannya,” tuturnya.
Kunker Komisi VII DPR RI ke BDI Denpasar ini sekaligus untuk mendapatkan penjelasan terkait progres dan tantangan dari Kemenperin dalam melaksanakan program Diklat 3 In 1. “Kami mendorong agar program tersebut dapat terus ditingkatkan pelaksanaannya dan memastikan agar semua tenaga kerja yang terlatih bisa mendapat jaminan pekerjaan,” tegasnya.