Dalam menopang kegiatan ekonomi, kota Makassar memiliki 643.368 tenaga kerja aktif, di mana 136,825 di antaranya bekerja di industri manufaktur. Sementara itu, 498,228 penduduk lainnya bekerja di bidang jasa, dan 8,315 bekerja di bidang pertanian.
Terdapat 151,801 orang yang masih menempuh bangku sekolah. Angka ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja di kota Makassar ke depannya.
"Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian menaungi unit pendidikan dan pelatihan vokasi industri untuk menyiapkan SDM Industri yang kompeten dan berdaya saing global,” ujar Kepala BPSDMI Masrokhan dalam kunjungannya ke satuan kerja BPSDMI di Makassar pada Senin-Selasa (22-23/5) lalu.
BPSDMI menaungi 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, 9 SMK-SMTI/SMAK, serta 7 Balai Diklat Industri (BDI). Di Makassar sendiri, terdapat 4 satuan kerja, yaitu Politeknik ATI Makassar, SMK-SMTI Makassar, SMK-SMAK Makassar, dan BDI Makassar.
“Untuk menghadapi perkembangan dan tantangan global, Kementerian Perindustrian telah menetapkan kebijakan pengembangan SDM industri yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 1009 Tahun 2021 tentang pengembangan vokasi industri bertaraf global menuju corporate university,” lanjut Masrokhan.
Hampir seluruh satuan kerja BPSDMI Kemenperin di Makassar meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) yang dianugerahkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Unit kerja tersebut adalah SMK-SMTI Makassar, SMK-SMAK Makassar, dan BDI Makassar. Sementara itu, Politeknik ATI Makassar tengah mengajukan penilaian Zona Integritas di tahun ini untuk mendapatkan predikat WBK.
Untuk menghadapi tantangan industri 4.0, satuan kerja BPSDMI juga beradaptasi dengan perubahan zaman melalui transformasi 4.0. Salah satunya adalah Satelit PIDI 4.0 dapat menjadi referensi setidaknya di Wilayah Timur Indonesia dalam transformasi teknologi 4.0.
Selain itu, SMK-SMTI Makassar juga telah melakukan pembuatan modul K3 dengan Virtual Reality yang di-support oleh Konsulat Jenderal Amerika Serikat. Bahkan, penerapan transformasi 4.0 di sekolah tersebut sudah dipamerkan dalam gelaran Hannover Messe di Jerman pada pertengahan April 2023 lalu.
“Saya juga meminta tenaga pengajar harus meningkatkan kompetensi 4.0-nya agar lulusannya nanti sudah dibekali keterampilan 4.0,” kata Masrokhan.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan yang kompeten serta link and match dengan industri, satuan kerja BPSDMI Kemenperin terus bekerja sama dengan berbagai perusahaan industri, Kawasan Industri maupun dengan stakeholder lainnya baik Asosiasi industri serta pemerintah daerah.
“Saya berharap Kemenperin dapat menghasilkan sumber daya manusia industri yang berkualitas dan siap menghadapi perubahan di masa depan,” tutup Masrokhan.