PIDI 4.0 Kuatkan Ekosistem SDM Industri 4.0 Lewat Kolaborasi

PIDI 4.0 Kuatkan Ekosistem SDM Industri 4.0 Lewat Kolaborasi
upload date

24 May 23

upload date

Uncategorized

Kementerian Perindustrian terus menggencarkan penerapan industri 4.0 di Indonesia untuk mewujudkan roadmap Making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan Presiden Joko Widodo pada tahun 2018 lalu. Salah satu langkah yang ditempuh adalah peluncuran Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) oleh Menteri Perindustrian di mana Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menjadi inisiator kegiatan tersebut.

Kepala Pusdiklat SDM Industri Kemenperin, Arnes Lukman, menekankan pesan dan arahan Kepala BPSDMI, Masrokhan “Tantangan ke depan tidak hanya cukup dengan menghasilkan SDM yang kompeten saja, namun SDM yang sudah tidak gagap dengan transformasi teknologi 4.0. PIDI 4.0 dapat menjadi jembatan untuk mengakselerasi transformasi tersebut," ujar Masrokhan.

Dalam rangka penguatan ekosistem industri 4.0, PIDI 4.0 menyelenggarakan Rapat Koordinasi Penajaman Program dan kegiatan 2023 di Gedung PIDI 4.0, Selasa (23/05). 

Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan ini di antaranya evaluasi implementasi program dan kegiatan selama tahun berjalan untuk mendukung output serta key performance indicator (KPI) PIDI 4.0. Tercatat lebih dari 20 kegiatan dalam bentuk exhibition, conference, seminar workshop yang telah dilaksanakan oleh PIDI 4.0 bersama industri mitra, antara lain: Advantage Software & Cybersecurity Implementation to Support Digital Transformation Journey for Industry, Microcontroller Arduino, Big Data Analyst, Blockchain Technology seminar.

Selain itu, dilakukan juga diskusi dalam rangka penajaman program dan kegiatan mendatang di tahun 2023. PIDI 4.0 mendorong mitra untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam perhelatan besar nasional seperti Seminar Journey To 5G Smart City, Seminar National & Global Light House, serta Transformation Awareness Program.

Pertemuan Koordinasi ini dilaksanakan secara luring dengan total peserta dari 25 perusahaan yang bergerak di industri manufaktur. Peserta rapat  yang termasuk dalam kategori technology 4.0 user yaitu PT Indolakto dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Sedangkan industri mitra yang termasuk ke dalam kategori technology provider yaitu: PT Telkomsel, PT Jababeka Infrastruktur, PT NEC Indonesia, PT AWASIN, PT Aldik, dan PT TSM.

Partisipan rapat dari industri yang tergolong ke dalam service dan training provider yaitu PT. Jamiko, TUV Rheinland, dan PT Naganaya. Dalam kesempatan tersebut beberapa Perusahaan asing yang tergabung dalam ekosistem PIDI 4.0 juga berpartisipasi dalam rapat koordinasi ini, yaitu PT Ericsson, PT Intel, PT SKF, PT FESTO, PT Schneider Electric, PT Omron Electronics, PT Arcstone, serta PT Hexagon. Tidak kalah pentingnya pertemuan ini juga diikuti oleh beberapa startup lokal antara lain PT Bogortech Pratama Internusa, PT Widya Robotics, PT Lanius Inovasi Indonesia, PT UMG Idea Lab, PT MSMB, dan PT SSD. 

Salah satu kontribusi nyata dari mitra PIDI 4.0 adalah Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang memberikan layanan showcase center PIDI 4.0 dengan terfasilitasinya 500 kunjungan sejak diresmikannya Showcase Toyota awal tahun 2023. Showcase yang dibangun oleh TMMIN akan dimanfaatkan untuk training, dan untuk konsultasi terkait transformasi industri. 

Dalam rangka penguatan ekosistem industri 4.0, PT TSM, NEC Indonesia, dan PT Festo bersama PIDI 4.0 telah berkontribusi dalam beberapa exhibition tingkat nasional dan global seperti Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 dan Hannover Messe 2023 di Jerman. 

Kepala Pusdiklat SDM Industri Kemenperin, Arnes Lukman, selaku pimpinan rapat turut menyampaikan apresiasi kepada para industri mitra PIDI 4.0 yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan kolaboratif yang dilaksanakan selama dua tahun terakhir sejak diresmikannya gedung PIDI 4.0 oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 2 Desember 2021.  

“Untuk memperkuat peran PIDI 4.0 maka perlu dilakukan audiensi dengan industri manufaktur atau asosiasi industri per sektor untuk mengidentifikasi pain point dan kebutuhan industri dalam melakukan transformasi digital,” ungkap Arnes dalam rapat koordinasi tersebut.

COMMENT

bpsdmi
 
loc
speak up
speak up