Industri pengolahan nasional mampu menarik investasi sebesar Rp 457,6 triliun atau 37,91% sehingga membuka peluang dan lapangan pekerjaan bagi 19,11 juta orang pada Agustus 2022. Sepanjang tahun 2022, terjadi penambahan tenaga kerja sektor industri sebanyak 465 ribu orang atau naik dibanding tahun sebelumnya.
“Khusus untuk aspek SDM yang terampil, SDM industri merupakan subjek pembangunan ekonomi dan tidak terpisahkan dari proses produksi. Melalui keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman para pekerja industri akan berkontribusi pada kualitas produk, efisiensi produksi, dan daya saing perusahaan,” ujar Kepala BPSDMI Masrokhan dalam pembukaan JARVIS (Jalur Penerimaan Vokasi Industri) di Politeknik APP Jakarta pada Senin (10/4).
Pada tahun 2018, Bank Dunia menyebutkan bahwa kualitas SDM Indonesia berada di peringkat 87 dari 157 negara. Nilai Human Capital Index Indonesia (HCI) Indonesia adalah 0,53, tertinggal dari beberapa negara Asia Tenggara. Singapura berada di urutan pertama di dunia dengan skor 0,88. Sedangkan Vietnam memiliki skor 0,67, Malaysia dengan skor 0,62 dan Thailand memiliki skor 0,6.
“Dari data Human Capital Index, perlunya adanya peningkatan kualitas SDM industri yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Unit pendidikan vokasi di lingkungan Kementerian Perindustrian lahir untuk menjawab tantangan pengembangan SDM Industri sekaligus sebagai strategi dalam pengembangan industri nasional,” lanjut Masrokhan.
Unit pendidikan vokasi industri Kemenperin saat ini terdiri dari 9 SMK, 11 Politeknik, dan 2 Akademi Komunitas yang tersebar di 12 provinsi. Unit pendidikan tersebut diminati oleh masyarakat, ditandai dengan 31,050 pendaftar pada tahun 2022, yang meningkat dari tahun sebelumnya yakni 27,203 pendaftar. Untuk menyambut animo pendaftaran yang tinggi, diadakan seleksi pendaftaran melalui JARVIS (Jalur Penerimaan Vokasi Industri).
“Dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, maka diperlukan input yang berkualitas pula. Untuk itu, Kemenperin menyelenggarakan Jalur Penerimaan Vokasi Industri untuk yang keempat kalinya,” kata Masrokhan.
JARVIS akan memberikan kesempatan bagi lulusan Pendidikan Menengah Atas yaitu lulusan jenjang SMA, SMK, MA atau sederajat untuk masuk ke jenjang pendidikan tinggi vokasi di 11 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas di lingkungan Kementerian Perindustrian. JARVIS juga bisa dimanfaatkan oleh lulusan pendidikan menengah yaitu jenjang SMP atau sederajat untuk masuk di 3 SMK SMAK dan 6 SMK SMTI Kementerian Perindustrian.
JARVIS terdiri dari tiga jalur pendaftaran, yaitu JARVIS Mandiri yang diadakan oleh unit pendidikan masing-masing, JARVIS Prestasi untuk seleksi bagi siswa berprestasi, dan Jarvis Bersama yang diadakan oleh Kementerian Perindustrian secara serentak bagi seluruh unit pendidikan Kementerian Perindustrian.
“Untuk JARVIS Bersama, semua proses dilakukan secara online melalui website jarvis.kemenperin.go.id. Pendaftaran dimulai dari 10 April sampai dengan 19 Mei 2023,” jelas Emmy Suryandari, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin.
Unit pendidikan Kemenperin telah menerapkan best practice pendidikan vokasi melalui pendidikan sistem ganda (Dual System) yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara berimbang baik di kampus maupun di industri.
"SMK dan kampus Kemenperin juga memiliki kerja sama dengan industri baik dalam penyelenggaraan pendidikan dan magang bagi siswa, mahasiswa, guru, dan dosen. Selain itu, terdapat kerja sama internasional seperti dengan Jerman, Belanda, Swiss, Singapura, Canada, Australia," papar Emmy.
Unit pendidikan Kemenperin dilengkapi dengan peralatan, laboratorium, workshop standard industri dan Teaching factory (Pabrik dalam Sekolah). Fasilitas tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sektor industri, sehingga lulusan sudah bisa beradaptasi saat terjun ke industri.