Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor industri agar semakin kompeten sehingga bisa lebih produktif, inovatif, dan berdaya saing. Oleh karenanya, berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi gencar dilaksanakan, termasuk kegiatan workshop yang melibatkan para penyandang disabilitas sebagai calon tenaga kerja industri.
“Hal ini menunjukkan bahwa negara hadir untuk seluruh elemen masyarakat. Kami di Kemenperin aktif mendorong seluruh sektor industri agar selalu ramah bagi para penyandang disabilitas, dengan turut berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Arus Gunawan di Jakarta, Senin (6/2).
Salah satu unit kerja BPSDMI Kemenperin yang kerap menerima penyandang disabilitas dalam kegiatan workshop dan pelatihannya, yaitu Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Bali. Kegiatan tersebut antara lain adalah workshop fotografi dan social media marketing serta pengembangan produk kerajinan.
“Kami rutin setiap tahunnya menyelenggarakan workshop yang melibatkan teman-teman disabilitas. Tahun ini akan juga ada program inkubator bisnis. Mereka bisa mengajukan proposal bisnisnya, yang nanti diseleksi untuk mendapatkan mentoring dan materi tentang kewirausahaan,” papar Kepala BDI Denpasar, Ali Khomaini.
Ali menjelaskan, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan sejumlah komunitas disabilitas seperti Inkrebilitas (Inovatif Kreatif Bisabilitas). “Kami berharap, pelatihan yang kami gelar bisa menjadi katalis dalam upaya mengembangkan SDM industri kompeten dan juga menumbuhkan wirausaha mandiri,” ujarnya.
Lanjut Ali, terkait pemasaran produk yang dihasilkan para peserta penyandang disabilitas, BDI Denpasar menyediakan ruang promosi galeri untuk produk kerajinan. “Jadi, selain memfasilitasi dalam bentuk pengetahuan serta ruangan dan alat, kami juga menyediakan space untuk memamerkan produk kerajinan dalam bentuk galeri yang ada di BDI Denpasar,” imbuhnya.
Ia mengemukakan, setiap ada kunjungan baik dari instansi pemerintah, swasta, maupun lembaga pendidikan, BDI Denpasar selalu mengarahkan para pengunjung dapat melihat hasil karya kerajinan dari para peserta pelatihan di Makerspace, termasuk karya teman-teman disabilitas. “Kunjungan tersebut dapat digunakan sebagai pemasaran yang baik bagi produk hasil karya mereka agar semakin dikenal di kalangan luas,” terangnya.