Keberadaan SDM menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan industri dimana sektor industri merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. SMK-SMAK Bogor, salah satu unit pendidikan di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, berupaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi industri di Bogor melalui kawasan gedung baru.
Sekolah yang sebelumnya berlokasi di Ciheuleut, Bogor, tersebut akan direlokasi ke Tanah Baru, Bogor dengan lahan seluas 35,000 m2. Selain memiliki fasilitas sekolah yang lengkap yang dapat menampung 1200 siswa untuk kegiatan pembelajaran, laboratorium, hingga ekstrakurikuler, kawasan baru SMK-SMAK Bogor juga akan dilengkapi viewing deck dan kolam retensi.
“Gedung yang dibangun ini, diharapkan tidak hanya memperkuat dan meningkatkan semangat sivitas akademika SMAK Bogor, tetapi juga akan menginspirasi lahirnya berbagai gagasan dan inovasi yang akan memantapkan kiprah SMK SMAK Bogor sebagai sekolah vokasi berwawasan global dan berkarakter,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang meresmikan Groundbreaking Kawasan Gedung Baru SMK-SMAK Bogor tersebut pada Senin (26/12).
Melalui lahirnya Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, pemerintah mengubah pola pendidikan dan pelatihan vokasi yang awalnya masih berorientasi supply menjadi sistem vokasi yang berorientasi demand. Hal ini dimaksudkan agar program pendidikan dan pelatihan vokasi menghasilkan tenaga kerja yang selaras dengan kebutuhan industri dan juga mampu berkembang menjadi pengusaha mandiri.
“Kementerian Perindustrian menyadari bahwa penyediaan SDM kompeten belum dapat dilakukan sesuai dengan situasi yang kita harapkan. Terdapat ketidaksesuaian antara supply dari dunia pendidikan dengan demand dari pasar kerja industri, sehingga perlu diselaraskan. Untuk itulah pada hari ini, melalui kegiatan Groundbreaking pembangunan Gedung pendidikan SMK SMAK Bogor, kita akan membangun pendidikan vokasi yang menjadi best practice kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dan dunia Industri,” jelas Agus.
SMK-SMAK Bogor menerapkan dual system di mana metode pembelajaran mengutamakan praktik daripada teori pembelajaran, dengan proporsi 70% praktik dan 30% teori. SMK-SMAK Bogor juga menerapkan kurikulum yang terintegrasi antara Kemendikbud, Industri Internasional, serta Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Lama pembelajaran di SMK-SMAK Bogor adalah empat tahun, termasuk program magang di industri selama enam bulan.
Menperin mengapresiasi SMK-SMAK Bogor yang serapannya tinggi dan telah meraih nilai UTBK tertinggi tingkat SMK se-Indonesia pada tahun 2022. “Melalui SMAK Bogor ini, setiap tahunnya pada saat wisuda lulusan sudah terserap bekerja di industri dan saat ini menjadi SMK terbaik di negeri ini diantara 14.199 SMK yang ada. Inilah kebanggaan kita bersama,” ujar Agus.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan mengungkapkan bahwa upaya pengembangan SMAKBO ini merupakan bagian dari strategi Kementerian Perindustrian dalam menyiapkan SDM industri yang kompeten.
“Karena dengan penyiapan SDM industri kompeten akan dapat mendorong kinerja sektor industri, selain upaya penarikan investasi dan penguasaan teknologi. Untuk itu, Kementerian Perindustrian memiliki strategi pengembangan SDM industri yang tertuang keputusan Menteri Perindustrian nomor 1009 tahun 2021 tentang BPSDMI Corporate University,” ujar Arus.
“Pembangunan Gedung dan fasilitas pendidikan SMAK Bogor ini dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan pekerjaan konstruksinya direncanakan selesai pada semester 1 tahun 2024 bersamaan dengan pengisian peralatan praktek workshop dan laboratorium. Dengan demikian gedung pendidikan SMAK Bogor, akan dapat dioperasikan pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2024/2025,” tutup Arus.