Percepatan transformasi teknologi digital pada sektor industri manufaktur salah satunya dipengaruhi oleh penerapan industri 4.0 untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan nilai tambah pada struktur industri. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada tahun 2018 telah menyusun program “Making Indonesia 4.0” yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengimplementasikan strategi dan Peta Jalan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia dengan salah satu wujudnya adalah pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0).
Guna memperkuat fungsi dan fasilitas PIDI 4.0 Kementerian Perindustrian, pemerintah menjalin kerja sama bilateral dengan pemerintah Korea Selatan dalam hal penyediaan Digital Manufacturing Innovation Testbed. Kerjasama bilateral tersebut dikukuhkan melalui penandatangan MoU Pre-Feasibility Study on The Establishment of Digital Manufacturing Innovation Testbed Center in Indonesia yang ditandatangani oleh Tirta Wisnu Permana selaku Direktur PIDI 4.0, Kim Jeong-Yeop selaku CEO ILJOOGNS, Junhee Hong selaku Direktur of Gachon Energy Research Institute, dan Bae Gun-Yeol selaku Direktur KITC.
Proyek hasil kerja sama antara Kementerian Perindustrian dengan Korea Indonesia Industry and Technology Cooperation Center (KITC) dan Korean Institute Advancement of Technology (KIAT) ini memiliki berbagai tujuan, salah satunya meningkatkan daya saing industri manufaktur nasional melalui transformasi industri 4.0 dan kerja sama industri manufaktur digital Kemenperin dengan KIAT.
Selain itu, proyek ini turut mendukung pertumbuhan Smart Manufacturing Company melalui implementasi Testbed Digital Manufacture, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan menciptakan lapangan pekerjaan di bidang Advanced Digital Technology, serta meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara dan memberikan manfaat langsung kepada industri, penyedia teknologi dan pemerintah.
Dalam waktu yang bersamaan dengan acara penandatangan MoU dimaksud, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian menggelar seminar Indonesia-Korea "Smart Factory Promotion Conference" pada Kamis (13/10). Konferensi ini dilaksanakan di gedung PIDI 4.0 yang berlokasi di Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Dalam sambutannya, Ketua BPSDMI Arus Gunawan memberikan apresiasi atas kerjasama dengan Pemerintah Korea dalam bentuk Official Development Assistance Project untuk pembangunan Smart Factory Showcase dan testbed di PIDI 4.0.
"Saya berharap fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan bersama oleh seluruh ekosistem PIDI, masyarakat dan industri untuk pembelajaran, pengujian, dan pembuktian konsep atau Proof of Concept (PoC) terkait teknologi industri PIDI 4.0," ujar Arus.
Konferensi yang dibuka oleh Arus Gunawan (Kepala BPSDMI-Kemenperin) dan Chung Keunyong (Commercial Attache Korean Embassy) juga dihadiri oleh pembicara dari dalam dan luar negeri, di antaranya: Tirta Wisnu Permana (Direktur PIDI 4.0), Kim Jae Su (ILJOOGNS), Muhammad Sahrozi (Autonics), Anindia Rahmiwati (Telkomsel), dan Prof. Andi Isra Mahyuddin (ITB). Beberapa pemangku kepentingan lainnya termasuk Tim Teknis Percepatan Making Indonesia 4.0 di lingkungan Kemenperin serta 35 mitra PIDI 4.0 yang terdiri dari industri, Perguruan Tinggi dan Teknologi Akademi juga ikut meramaikan konferensi yang dilaksanakan secara hybrid ini.
Arus juga mengajak para pelaku mitra industri dari technology provider, service provider, industrial zone dan seluruh stakeholders industri 4.0 untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam mengakselerasi transformasi Industri 4.0 di Indonesia.
"Seluruh kegiatan yang dilaksanakan ini guna mendukung fungsi PIDI 4.0 sebagai solusi satu atap dalam percepatan transformasi industri 4.0 di Indonesia dan menjadi jendela Indonesia 4.0 untuk dunia," ujar Arus.