Ekosistem untuk menopang perkembangan teknologi nasional, khususnya pada industri 4.0, semakin dibutuhkan untuk bisa menghadapi tantangan global. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk membangun kawasan Silicon Valley di Indonesia. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah peluncuran kawasan komersial bernama Correctio yang dibangun PT. Jababeka.
“Di kawasan ini akan dikembangkan sejumlah fasilitas kelas dunia yang siap mendukung perkembangan Industri 4.0 dan Society 5.0 seperti pengembangan district cooling system, pengaplikasian solar panel, urban farming, Fabrication Lab, data center, smart command center, dan masih banyak lagi serta tak tertinggal pengembangan kota berbasis TOD untuk mempermudah aksesibilitasnya,” papar Direktur PT Jababeka Tbk Sutedja Sidarta Darmono dalam Grand Launching Correctio pada Kamis (8/9) di President University, Cikarang.
Sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, Cikarang dipilih menjadi kawasan Correctio yang memiliki potensi besar untuk memajukan industri tanah air. Area ini juga telah dilengkapi dengan desain tata kota berbasis TOD yang dapat dijangkau LRT, MRT, kereta cepat, damri, dan jalan raya yang menunjang kemudahan akses komunitas bagi transportasi publik, pejalanan kaki, dan pesepeda.
Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0) Kementerian Perindustrian turut berperan dalam pembangunan ekosistem Correctio. PIDI 4.0 sebagai perwujudan Making Indonesia 4.0 diharapkan menjadi solusi satu atap dan pendorong transformasi industri 4.0 di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan Correctio yang berbasis 4.0.
“Dalam hal ini, PIDI 4.0 memberikan fasilitas bagi para startup lokal yang akan mengembangkan usahanya di PIDI 4.0. Kami akan mengkolaborasikan startup-startup tersebut dengan mitra global, sehingga mereka akan memiliki pengalaman dan network yang mumpuni untuk berkontribusi di dalam New Silicon Valley di Indonesia,” ungkap Direktur PIDI 4.0 sekaligus Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian.
PIDI 4.0 juga bekerja sama dengan Fablab Jababeka, Fablab pertama di Indonesia yang diresmikan PT. Jababeka pada Maret 2021 silam. Fablab Jababeka dijadikan fasilitas untuk pengembangan industri 4.0 di Kawasan Industri Jababeka, juga sebagai satelite dari PIDI 4.0
Dalam Talk Show bertajuk “Creating a New Silicon Valley in Indonesia” sebagai bagian dari rangkaian acara Grand Launching Correctio, Wisnu mengapresiasi komitmen kerja sama dan kontribusi Jababeka sebagai mitra industri pertama yang menjadi satelit PIDI 4.0.
“Dengan kesempatan ini kami berharap industri-industri yang ada di kawasan Jababeka dan startup-startup lokal yang ada di daerah kawasan Jababeka bisa mendapatkan pengalaman dan ilmu untuk mengembangkan usahanya,” ungkap Wisnu.
Jababeka menyatakan bahwa pihaknya telah membuka akses bagi perusahaan rintisan dan industri untuk terus berkembang serta menghasilkan inovasi dan solusi berbasis teknologi di Correctio. Hal tersebut dimungkinkan berkat kemitraan yang telah terjalin dengan BRIN, Indogen, BISA AI, Telkomsel, Mitsubishi Heavy Industries (MHI), Auk Industries, Gamatechno, Arcstone, Sembcorp, dan PIDI 4.0 Kementerian Perindustrian.
“Kami juga berharap fablab Jababeka bersama PIDI 4.0 dan mitra industri lainnya bisa melahirkan startup-startup unggul yang bisa menyediakan solusi dari masalah-masalah yang dihadapi industri terkait dengan transformasi industri 4.0 di kawasan Jababeka khususnya dan secara nasional pada umumnya,” kata Wisnu.