Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) berkomitmen untuk mendukung pembangunan industri nasional yang berdaya saing dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara industri tangguh melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi.
Pada Senin (12/09), BPSDMI menyelenggarakan acara Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di unit pendidikannya yang baru, yakni Politeknik Industri Petrokimia Banten dihadiri pula oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten, asosiasi industri dan perusahaan mitra.
Kepala BPSDMI Arus Gunawan menyampaikan dalam sambutannya bahwa pendirian dan perizinan Politeknik Industri Petrokimia Banten ini telah melalui proses yang panjang hingga resmi mendapatkan izin dari Kementerian terkait di tahun 2022 ini.
“Dalam perjalanan panjang pengurusan izin ini, Kemenperin juga senantiasa mendapatkan dukungan dari Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik, Industri Petrokimia, dan Pemerintah Daerah di Banten,” jelas Arus.
Pendirian Politeknik Industri Petrokimia Banten ini merupakan salah satu upaya Kemenperin untuk memenuhi kebutuhan produk-produk dan kebutuhan tenaga kerja di sektor industri petrokimia dengan memanfaatkan potensi daerah, khususnya di Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Industri petrokimia merupakan industri tingkat hulu penghasil berbagai produk dan bahan kimia penting yang menjadi bahan baku primer untuk menyokong operasi komersial industri otomotif, mesin, elektronika, konstruksi, aplikasi rumah tangga, dan lainnya.
Meskipun produk petrokimia sebagian telah diproduksi dalam negeri, namun belum mencukupi kebutuhan domestik sehingga perlu diimpor dari berbagai negara dan kebutuhannya diproyeksi akan terus meningkat pada masa yang akan datang.
Kebutuhan tenaga kerja industri petrokimia di Provinsi Banten hingga kini telah mencapai hingga 2.800 orang. Hal inilah yang mendorong Kemenperin bekerja sama dengan asosiasi dan mitra industri setempat untuk mendirikan politeknik yang lulusannya akan langsung diserap kerja pada industri.
Ketua Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) Suhat Miyarso menjelaskan bahwa Kemenperin dan INAPLAS telah merencanakan pendirian Politeknik Industri Petrokimia Banten sejak 2018 dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM yang siap pakai dan kompeten untuk industri petrokimia yang kian meningkat.
“Politeknik ini sejalan dengan program peningkatan pendidikan yang sedang dilaksanakan di Kota Cilegon dan Kabupaten Serang,” imbuh Suhat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya menerangkan bahwa tuntutan tenaga kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan di bidang industri sehingga diperlukan SDM yang memenuhi kebutuhan tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Serang menjadikan aktivitas pendidikan prioritas program kami, dan kami mendukung seluruh kegiatan pembelajaran di politeknik ini,” tegas Asep.
Setelah resmi mendapatkan izin pendirian dan pengoperasian, BPSDMI melakukan penerimaan mahasiswa baru melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) di bulan Juli 2022 dengan pendaftar sebanyak 2.379 orang, dan yang diterima atau lulus sebagai mahasiswa baru Politeknik Industri Petrokimia Banten sebanyak 125 orang.
Arus juga turut menyampaikan ucapan selamat kepada para mahasiswa baru dan mengungkapkan bahwa pada jenjang pendidikan vokasi ini, kegiatan praktik akan mendominasi dibandingkan dengan kegiatan teori sebagai upaya membangun kompetensi lulusan.
“Para mahasiswa ini akan mengikuti kegiatan perkuliahan dan praktik di industri petrokimia selama 3 (tiga) tahun di Politeknik Industri Petrokimia Banten, dan setelah lulus program Diploma 3 (tiga) akan langsung ditempatkan bekerja pada 11 (sebelas) perusahaan industri petrokimia,” tuturnya.
Politeknik Industri Petrokimia Banten saat ini membuka 3 (tiga) program studi, yaitu Teknologi Mesin Industri Petrokimia, Teknologi Instrumentasi Industri Petrokimia, dan Teknologi Proses Industri Petrokimia.
Harapannya, keberadaan politeknik ini dapat terus menghasilkan lulusan yang siap kerja dengan kompetensi sesuai kebutuhan industri petrokimia ke depannya serta mendapatkan dukungan penuh dari asosiasi dan mitra industri sehingga penyediaan SDM industri petrokimia berjalan dengan baik guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri petrokimia nasional.