Agar Lulusan Sesuai Kebutuhan Industri TPT, Kemenperin Ajak Diskusi Stakeholder

Agar Lulusan Sesuai Kebutuhan Industri TPT, Kemenperin Ajak Diskusi Stakeholder
upload date

06 September 22

upload date

Uncategorized

Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) merupakan salah satu Industri padat karya berorientasi ekspor yang diprioritaskan pengembangannya agar semakin berkinerja positif dan berdaya saing global. Pada bulan Januari sampai dengan April 2022, industri TPT merupakan penghasil devisa negara dengan Nilai Ekspor sebesar 5,36 miliar USD atau 7,7% dari total ekspor nasional.

“Dengan kontribusi ini menjadikan Industri TPT memiliki peranan yang cukup strategis dalam mendorong perekonomian nasional,” ujar Kepala Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan, pada acara Temu Industri Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta Tahun 2022 yang diselenggarakan pada Kamis (25/8) di Semarang.

Industri TPT tentunya akan berjalan dengan lebih baik jika ditopang oleh SDM yang memadai dan kompeten. Pada masa pandemi Covid-19, industri TPT menyerap tenaga kerja 3,65 juta orang atau sekitar 19,5% dari total tenaga kerja industri manufaktur. Meskipun begitu, industri TPT nasional masih kekurangan SDM dengan jumlah yang signifikan dengan kebutuhan tenaga kerja TPT sebesar 135.000 orang per tahun.

Untuk menjembatani kebutuhan tersebut, Kementerian Perindustrian menghadirkan berbagai program, di antaranya melalui pembangunan unit pendidikan vokasi industri Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta pada tahun 2015. Selain itu, Kementerian Perindustrian juga terus meningkatkan kualitas Politeknik STTT Bandung yang sudah berdiri selama 100 tahun. Bukan hanya itu, Kementerian Perindustrian juga telah menyelenggarakan diklat sistem 3 in 1 (Pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan kerja) untuk memenuhi tenaga kerja industri TPT tingkat operator.

Agar lulusan dari unit pendidikan vokasi industri Kementerian Perindustrian dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan industri, BPSDMI terus menggandeng stakeholder industri dalam berbagai forum dan diskusi, yang melibatkan pelaku usaha, industri dan asosiasi mulai dari perencanaan program studi, penyusunan kurikulum, kegiatan pengajaran, kegiatan praktek kerja industri, hingga penyerapan lulusan.

“Untuk itu, kegiatan hari ini merupakan contoh hal baik yang harus terus dilakukan Akom Tekstil Solo dalam menyerap aspirasi kebutuhan industri tekstil yang selanjutnya dituangkan dalam rencana pembelajaran,” tambah Arus.

Untuk dapat mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja dari lulusan unit pendidikan vokasi industri, Kementerian Perindustrian melalui Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) BPSDMI menghadirkan Career Development Center (CDC) Unit Pendidikan Kementerian Perindustrian. CDC dibangun dengan konsep yang dibuat oleh Skills for Competitiveness (S4C) yang merupakan proyek bilateral antara Swiss dan Indonesia, serta diintegrasikan dengan konsep yang telah disusun oleh tim developer unit pendidikan BPSDMI.

CDC akan menjadi integrated platform sekaligus ikon BPSDMI yang menjadi role model bagi instansi lainnya. Ada beragam fitur yang dirancang di system CDC untuk membantu peserta didik dalam perjalanan karir mereka, seperti fitur Lowongan Kerja, Klinik Vokasi Industri, Tes Minat dan Bakat, Lowongan Prakerin, Kewirausahaan, Beasiswa, dan lain-lain.

Selain bermanfaat bagi peserta didik, CDC juga memberikan angin segar bagi industri karena dengan kehadiran program tersebut, perusahaan bisa mendapatkan tenaga kerja yang lebih tepat sasaran sesuai kebutuhan. CDC juga dapat menjadi wadah atau sarana masukan terkait SDM industri.

Pemaparan CDC di Temu Industri Akom ITPT Surakarta diharapkan dapat semakin memperkenalkan program tersebut kepada industri, sehingga partisipasi industri dalam program CDC semakin meningkat. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan agar unit pendidikan vokasi industri Kementerian Perindustrian dapat segera menerapkan CDC di satuan kerjanya. Saat ini, sebanyak 63,6% Pendidikan Tinggi Kementerian Perindustrian telah menerapkan CDC.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPSDMI mendorong agar Akom ITPT Surakarta dapat mengimplementasikan Corporate University (CorpU). BPSDMI CorpU berperan sebagai strategi pengembangan pembelajaran individu dan organisasi, dengan pemanfaatan manajemen ilmu pengetahuan dan program-programnya yang berfokus pada tujuan dan strategi organisasi.

“Saya mengingatkan para dosen agar terus mendorong implementasi kebijakan Corporate University di Akom ITPT Surakarta. Karena kebijakan ini telah ditetapkan sejak akhir tahun lalu dan rencana tindak serta target waktu pelaksanaan juga sudah diisi,” pesan Arus.

COMMENT

bpsdmi
 
loc
speak up
speak up